Pemimpin Sementara Bangladesh Muhammad Yunus: Negara Kacau, tapi Setidaknya Monsternya Sudah Pergi
Muhammad Yunus berkata Bangladesh sekarang memang kacau, tetapi "monsternya" sudah pergi.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
Yunus menguraikan upaya memastikan independensi peradilan sebagai salah satu prioritasnya.
Ia mengatakan sistem sebelumnya tidak demikian dan bertindak atas perintah otoritas yang lebih tinggi.
"Secara teknis, dia adalah kepala hakim agung," kata Yunus, merujuk pada Hassan.
"Namun sebenarnya dia hanya seorang algojo."
500 orang tewas
Hampir 500 orang tewas dalam aksi protes di Bangladesh dalam beberapa minggu terakhir.
Protes bermula saat mahasiswa menuntut agar pemerintah mencabut kuota PNS yang kontroversial.
Tetapi lama kelamaan aksi protes berubah menjadi demo antipemerintah karena banyaknya orang yang tewas.
Hasina kemudian melarikan diri dengan helikopter militer ke India.
Ia pergi meninggalkan kekacauan di seluruh negeri, di mana hukum dan ketertiban tidak ada lagi.
Petugas polisi bahkan melakukan aksi mogok sebagai protes terhadap tewasnya lebih dari belasan rekan mereka selama kekerasan tersebut.
Yunus baru saja dibebaskan
Selama Hasina menjabat sebagai perdana menteri, Yunus menghadapi hukuman penjara dalam sejumlah kasus yang dipandang luas bermotif politik.
Baca juga: Cek Fakta: Sejumlah Klaim Palsu Memicu Ketegangan Etnis di Bangladesh.
Yunus dihukum awal tahun ini karena melanggar undang-undang ketenagakerjaan negara itu dan dijatuhi hukuman enam bulan penjara.
Namun, ia dibebaskan dengan jaminan.
Baru-baru ini sebelum mengambil alih sebagai pemimpin baru, ia dibebaskan dari tuduhan.