Sempat Ada Kendala Teknis, Wawancara Elon Musk dengan Donald Trump Terlambat 40 Menit
Wawancara Elon Musk dengan Donald Trump melalui platform media sosial X diduga sempat didera kendala teknis.
Penulis: tribunsolo
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Pemilik media sosial X, Elon Musk, saat ini sedang mewawancarai calon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melalui X, Selasa (13/8/2024).
Wawancara tersebut diduga sempat mengalami kendala teknis.
Pasalnya, wawancara tersebut dijadwalkan pada Senin (12/8/2024) pukul 20.00 waktu setempat, atau Selasa (13/8/2024) pukul 07.00 WIB.
Namun, wawancara tersebut dimulai lebih lambat 42 menit daripada waktu yang telah dijadwalkan, yakni pukul 20.42 waktu setempat.
Reuters memberitakan Musk menyalahkan serangan DDOS atas kendala itu.
Padahal, Musk sudah melakukan pengujian terhadap sistem menjelang wawancara tersebut dimulai.
"Saya akan melakukan beberapa uji penskalaan sistem malam ini & besok sebelum percakapan," tulis Musk melalui akun X pribadinya, Senin (12/8/2024).
Namun, X tidak menanggapi permintaan untuk rincian atau bukti dari dugaan serangan siber tersebut.
Musk membuka wawancara tersebut dengan meminta Trump menjelaskan percobaan pembunuhan dirinya pada 13 Juli lalu.
Telinga Trump terkena peluru dalam percobaan pembunuhan itu.
Sebelumnya, Musk menyatakan dukungannya kepada Donald Trump setelah insiden penembakan yang melibatkan capres dari Partai Republik itu saat kampanye di Pennsylvania pada Sabtu (13/7/2024) waktu setempat.
Baca juga: Thailand Kena Prank Elon Musk, Rencana Pembangunan Pabrik Mobil Tesla Batal
"Saya sepenuhnya mendukung Presiden Trump dan berharap ia segera pulih," tulis Musk di unggahan akun X miliknya, Minggu (14/7/2024) lalu.
Dalam unggahan lainnya, Elon Musk membagikan foto yang memperlihatkan Trump mengepalkan tangannya ke udara dengan bendera Amerika di belakangnya dan dengan anggota Secret Service yang berusaha melindunginya.
Sebelum insiden ini, Elon Musk tidak pernah secara langsung menyatakan dukungannya kepada Donald Trump.
Meski demikian, ia telah mengungkap bahwa dirinya menentang kembalinya Presiden Joe Biden ke Gedung Putih.
(mg/Putri Amalia Dwi Pitasari)
Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS).