Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AS Meminta Turki dan Sekutu Lainnya untuk Bujuk Iran agar Meredakan Ketegangan di Timur Tengah

Amerika Serikat meminta Turki dan sekutu lain yang memiliki hubungan dengan Iran untuk membujuknya meredakan ketegangan di Timur Tengah.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in AS Meminta Turki dan Sekutu Lainnya untuk Bujuk Iran agar Meredakan Ketegangan di Timur Tengah
khamenei.ir
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei (kanan), menerima Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan (kiri) dan rombongannya pada 7 September 2018. 

AS Meminta Turki dan Sekutu Lainnya untuk Bujuk Iran agar Meredakan Ketegangan

TRIBUNNEWS.COM- Amerika Serikat meminta Turki dan sekutu lain yang memiliki hubungan dengan Iran untuk membujuknya meredakan ketegangan di Timur Tengah, kata duta besar AS untuk Turki.

Duta Besar Jeff Flake memberikan komentar tersebut saat kawasan bersiap menghadapi kemungkinan serangan oleh Iran dan sekutunya setelah terbunuhnya anggota senior Hamas dan Hizbullah.

Ismail Haniyeh, pemimpin politik Hamas yang didukung Iran, dibunuh di ibu kota Iran, Teheran, pada tanggal 31 Juli, yang memicu ancaman balas dendam oleh Iran terhadap Israel, yang memerangi kelompok militan Palestina di Gaza.

Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan tersebut, Israel belum mengklaim bertanggung jawab.

"Kami meminta semua sekutu kami yang memiliki hubungan dengan Iran untuk mendesak mereka agar melakukan de-eskalasi, termasuk Turki," kata Flake dalam sebuah diskusi panel dengan para jurnalis di Istanbul saat ia mengakhiri tugasnya di Turki.

"Mereka melakukan apa yang mereka bisa untuk memastikan bahwa hal itu tidak meningkat," katanya mengenai lawan bicara Washington di Turki, seraya menambahkan bahwa mereka "tampaknya lebih yakin daripada kita bahwa hal itu tidak akan meningkat".

Berita Rekomendasi

Hubungan AS-Turki telah tegang dalam beberapa tahun terakhir akibat aliansi AS dengan Kurdi Suriah yang dianggap Turki sebagai teroris, dan atas pembelian sistem pertahanan S-400 Rusia oleh Turki yang memicu sanksi AS dan pencabutan dari program jet F-35.

Namun, Flake mengatakan bahwa menurutnya hubungan AS-Turki sekarang “dalam kondisi yang lebih baik dibandingkan sebelumnya.”

Ia mencatat “peran penting” yang dimainkan Turki dalam apa yang merupakan pertukaran tahanan terbesar antara Amerika Serikat dan Rusia sejak Perang Dingin di Ankara pada awal Agustus.

“Mereka tidak terlibat dalam sisi negosiasi, tetapi di sisi logistik, mereka memainkan peran yang signifikan,” katanya.

Dalam wawancara dengan Reuters pada bulan Juni, Flake mengatakan bahwa Turki tetap berlabuh kuat di Barat dan kemitraannya dengan Amerika Serikat tidak pernah sekuat ini.

Namun Flake mengatakan pada hari Senin bahwa situasi di Gaza "sangat sulit", dengan retorika Presiden Tayyip Erdogan terhadap Israel yang membuat Turki sulit berperan sebagai penengah. Ia mengatakan kesenjangan antara Ankara dan Washington terkait Gaza telah menyempit setelah Washington mulai "secara aktif menyerukan" gencatan senjata, tetapi ketegangan tetap ada.

Secara terpisah, Flake mengatakan Amerika Serikat masih khawatir mengenai perangkat keras terkait militer yang dikirim ke Rusia dari Turki, dan meminta Ankara untuk meningkatkan kerja sama guna mencegah ekspor.

"Hal itu tetap menjadi perhatian kami, dan kami sering mengemukakannya secara konsisten," katanya. "Ketika kami berbicara dengan kontak kami di sini, yang akan kami tekankan adalah bahwa tujuan kami adalah memastikan bahwa Rusia tidak dapat berperang."

"Kami masih melihat barang-barang penting datang melalui Turki," katanya. "Jadi kami mencari kerja sama yang lebih baik di sana dan dalam banyak hal kami mendapatkannya. Saya tahu Rusia mengeluh, yang merupakan pertanda baik."

SUMBER: Al Arabiya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas