Babak Baru Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berlangsung di Doha Hari Ini
Babak baru perundingan gencatan senjata Gaza bakalan berlangsung di Doha hari ini, Kamis (15/8/2024).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Babak baru perundingan gencatan senjata Gaza bakalan berlangsung di Doha hari ini, Kamis (15/8/2024).
Negosiasi gencatan senjata melibatkan pejabat dari Israel, Qatar, Amerika Serikat, dan Mesir, Al Jazeera melaporkan.
Pada Rabu (14/8/2024), Hamas mengumumkan mereka tidak akan berpartisipasi dalam putaran perundingan gencatan senjata Gaza di Qatar.
Hamas menyatakan proposal tersebut sudah ada di atas meja, dan yang dibutuhkan hanyalah implementasi, Al Mayadeen melaporkan.
Akan tetapi, Departemen Luar Negeri AS mengatakan Qatar telah meyakinkan Washington Hamas akan diwakili.
Hamas telah menyuarakan skeptisisme tentang kemungkinan perundingan tersebut memberikan hasil nyata.
Kelompok militan yang menguasai Gaza itu menyalahkan Israel karena menghambat perundingan.
Sejauh ini, terhitung hampir 40.000 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel dalam 10 bulan perang.
"Melakukan negosiasi baru memungkinkan pendudukan untuk memaksakan kondisi baru dan menggunakan labirin negosiasi untuk melakukan lebih banyak pembantaian," kata pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri kepada kantor berita Reuters.
Melaporkan dari Amman, Yordania, Hamdah Salhut dari Al Jazeera, mengatakan kelompoknya ingin para mediator kembali ke kerangka kerja awal untuk kesepakatan yang disajikan oleh Presiden AS, Joe Biden, pada Mei.
"Mereka mengatakan, sampai mereka memperoleh jaminan itu, mereka tidak akan membuat keputusan mengenai pengiriman delegasi ke perundingan tersebut," katanya.
Baca juga: Faksi-faksi Palestina Bersikeras Tolak Perundingan Gencatan Senjata yang Beri Perlindungan Netanyahu
Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah mengonfirmasi tim Israel akan menghadiri pembicaraan di Doha, kata sebuah pernyataan pada Rabu (14/8/2024).
"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menyetujui keberangkatan delegasi Israel ke Doha besok, serta mandat untuk melaksanakan negosiasi," kata pernyataan dari kantornya.
Sementara itu, Juru bicara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Omer Dostri, mengungkapkan Kepala Mossad, David Barnea; Kepala Shin Bet, Ronen Bar; Nitzan Alon; dan Ophir Falk; akan membentuk delegasi Israel.
Alon mengoordinasikan masalah yang berkaitan dengan para tawanan, dan Falk adalah penasihat politik Netanyahu.
Pembicaraan yang diperbarui ini menyusul seruan dari negara-negara penengah, yang telah memperingatkan akan terjadinya konflik regional jika serangan 10 bulan di Gaza terus berlanjut.
Pejabat senior Iran mengatakan hanya kesepakatan gencatan senjata di Gaza yang akan menahan Iran dari pembalasan langsung terhadap Israel atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di wilayahnya bulan lalu.
Jean-Pierre mengatakan AS mengharapkan pembicaraan akan tetap berjalan sesuai rencana meskipun Hamas tidak hadir.
Dilaporkan dari Gedung Putih, Kimberly Halkett dari Al Jazeera mengatakan AS telah menegaskan beberapa kemajuan akan dicapai dalam perundingan tersebut, meskipun Biden mengatakan mencapai terobosan “semakin sulit”.
"Meskipun ini bukan pertanda baik, Amerika Serikat mengatakan akan ada gerakan maju dan mereka sedang merencanakannya," katanya.
“Jadi itulah pesannya, fokus utamanya adalah mencoba mencapai semacam gencatan senjata, dengan harapan hal itu akan mencegah eskalasi yang lebih luas di kawasan tersebut,” katanya.
Pada Kamis dini hari, dua warga Palestina tewas dan empat lainnya terluka dalam serangan pesawat tak berawak yang menargetkan kamp Balata di Nablus, menurut Bulan Sabit Merah Palestina.
Media lokal Palestina melaporkan warga Palestina yang terbunuh adalah Martir Wael Mashah dan Martir Ahmad Firas al-Sheikh Khalil.
Hal ini menyebabkan konfrontasi langsung antara Perlawanan Palestina dan pasukan pendudukan Israel di dalam kamp Balata dan wilayah timur di Nablus.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)