Serangan Udara Israel Menewaskan Belasan Orang di Lebanon Selatan, Termasuk Seorang Ibu dan Dua Anak
Serangan udara Israel menewaskan lebih dari selusin orang di Lebanon selatan. Para korban termasuk seorang ibu dan dua anaknya
Penulis: Muhammad Barir
Serangan Udara Israel Menewaskan Belasan Orang di Lebanon Selatan, Termasuk Seorang Ibu dan Dua Anaknya
TRIBUNNEWS.COM- Serangan udara Israel menewaskan lebih dari selusin orang di Lebanon selatan.
Para korban termasuk seorang ibu dan dua anaknya karena ketakutan akan perang habis-habisan antara Hizbullah dan Israel.
Setidaknya tiga belas orang, termasuk seorang ibu dan dua anaknya, dibantai dalam serangan udara Israel di Kegubernuran Nabatieh di Lebanon selatan pada awal 17 Agustus, sementara lima lainnya terluka.
Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa korban jiwa dan luka-luka akibat serangan udara yang dilakukan jet tempur Israel di desa Wadi al-Kfour di wilayah Nabatieh.
Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) melaporkan bahwa serangan tersebut menargetkan pabrik semen dan sebagian besar korbannya adalah pengungsi dan pekerja Suriah.
Pembunuhan itu terjadi ketika Israel melakukan pengintaian dan penerbangan drone di Lebanon selatan, terutama di kota-kota dan desa-desa di Tyre, Bazourieh, dan Qadmus.
Ketakutan akan perang habis-habisan antara Israel dan Hizbullah yang dapat mencapai Tel Aviv dan Beirut masih tetap tinggi.
Pada tanggal 14 Agustus, Hizbullah menyerang beberapa lokasi tentara Israel di dekat perbatasan selatan Lebanon ketika utusan utama Washington, Amos Hochstein, mengunjungi negara itu untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat Lebanon.
Kunjungan Hochstein dilakukan dengan dalih untuk menghindari pecahnya perang besar-besaran di Lebanon dan wilayah tersebut, karena Israel dan AS saat ini sangat menantikan pembalasan Hizbullah dan Iran terhadap pembunuhan Israel di Beirut dan Teheran bulan lalu.
Ismail Haniyeh, kepala biro politik dan perunding utama Hamas, dibunuh oleh Israel di Teheran pada tanggal 31 Juli, satu hari setelah serangan Israel di Beirut yang menewaskan komandan tinggi Hizbullah Fuad Shukr dan beberapa warga sipil, termasuk anak-anak.
Washington dan negara-negara barat lainnya sejak itu berusaha keras untuk menghalangi Hizbullah dan Iran yang berjanji akan memberikan tanggapan balasan, sementara pada saat yang sama AS berjanji untuk membela Israel jika terjadi perang habis-habisan.
Serangan hari Sabtu di Lebanon terjadi setelah perundingan gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Doha terhenti pada hari Jumat dan para perunding akan bertemu lagi minggu depan.
SUMBER: THE CRADLE