Hamas: 7 Sahabat Ismail Haniyeh Tewas karena Pengeboman Israel di Kamp Al-Shati
Hamas berduka atas pembunuhan 7 sahabat Ismail Haniyeh dalam pemboman Israel di Kamp Al-Shati di Jalur Gaza.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas, berduka atas kematian tujuh sahabat mendiang eks Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, karena pengeboman yang dilakukan Israel di dekat rumah Abu Al-Abd di Kamp Al-Shati, Jalur Gaza.
Satu dari tujuh sahabat itu adalah asisten Ismail Haniyeh.
Selain tujuh sahabat Ismail Haniyeh, dua warga juga terbunuh dalam serangan itu.
"Sejumlah sahabat syahid beberapa waktu lalu dalam pemboman kamp kami di Kamp Al-Shati. Mereka bergabung dengan kemartiran ayah kami," kata Abdel Salam, putra Ismail Haniyeh kepada Al Quds, Senin (19/8/2024).
"Para sahabat yang meninggal adalah Abu Mazen Hassouna, Khalil Matar, Abu Hussam Al-Hadidi, Akram Al-Hassi, Misbah Al-Zaifi, Tamer Al-Absi dan putrinya, Muhammad Abu Ouda," lanjutnya.
Hamas Berduka
Menyusul pembunuhan tersebut, Hamas berduka atas kematian para sahabat Ismail Haniyeh.
Hamas menganggap Israel sengaja menargetkan orang-orang yang dekat dengan Ismail Haniyeh.
"Kejahatan ini menunjukkan sejauh mana kebencian yang ditanggung oleh pendudukan terhadap siapa pun yang memiliki hubungan dekat atau jauh dengan pemimpin syahid Ismail Haniyeh," kata Hamas dalam pernyataannya, Selasa (20/8/2024).
Hamas mengatakan penargetan tersebut adalah kelanjutan dari kejahatan sebelumnya yang dilakukan oleh Israel setelah membunuh Ismail Haniyeh di Teheran, Iran.
Sebelum kematian Ismail Haniyeh, Israel telah membunuh keluarga dan puluhan kerabat Ismail Haniyeh dalam pemboman di Jalur Gaza.
Baca juga: AS Diduga Serahkan Daftar Agen Mossad yang Terlibat Pembunuhan Ismail Haniyeh ke Iran
"Kejahatan pendudukan tidak akan mematahkan semangat perlawanan dalam jiwa rakyat kita dan perlawanan kita," lanjutnya, dikutip dari Al Araby.
Hamas menegaskan mereka akan melanjutkan perlawanan hingga Palestina meraih kemenangan.
Sebelumnya, Israel diduga membunuh Ismail Haniyeh dalam ledakan di sebuah kamar dalam kunjungannya di Teheran, Iran pada Rabu (31/7/2024) waktu fajar.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 40.139 jiwa dan 92.743 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (19/8/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Euro News.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel memperkirakan kurang lebih ada 120 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel