Lawan Rusia, Ukraina Siapkan Dana Rp9 Triliun Untuk Produksi Drone
Ukraina menyiapkan dana sebesar 24 miliar UAH atau setara Rp9 triliun untuk mengadakan pesawat nirawak (UAV) atau drone untuk kepentingan pertahanan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Ukraina menyiapkan dana sebesar 24 miliar UAH atau setara Rp9 triliun untuk mengadakan pesawat nirawak (UAV) atau drone untuk kepentingan pertahanan negeri itu.
Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal mengatakan, dana tersebut diusulkan oleh Panglima Angkatan Bersenjata Oleksandr Syrky seperti dikutip dari media Kiev, Ukrinform.
Kabinet menteri dan DPR Ukraina, jelasnya telah menyetujui usulan tersebut dan secara hukum menegaskan keberadaan Pasukan Sistem Nirawak.
Baca juga: Rusia Hancurkan 117 Drone dan Rudal Ukraina yang Targetkan 4 Wilayah Rusia
"Kami sedang memperkenalkan amandemen terkait pada undang-undang tentang Angkatan Bersenjata Ukraina. Setelah disetujui di parlemen dan ditandatangani oleh presiden, proses legalisasi jenis pasukan baru akan selesai. Selain itu, hari ini kami mengalokasikan UAH 24 miliar untuk membeli pesawat nirawak bagi Pasukan Keamanan dan Pertahanan," kata Shmyhal, Selasa (20/8/2024).
Kehadiran drone dalam perang melawan Rusia dianggap sangat penting. Selain bisa digunakan sebagai mata-mata, drone bisa menyerang secara efektif dengan biaya yang lebih murah.
Shmyhal mengatakan bahwa Ukraina bertaruh pada inovasi, respons asimetris, dan pendekatan dalam perang.
Pasukan Sistem Tak Berawak di Ukraina kini telah menjadi cabang pasukan terpisah pertama kali di dunia.
Pasukan Sistem Tak Berawak – telah dibentuk dalam struktur Angkatan Bersenjata Ukraina atas perintah Presiden Volodymyr Zelensky.
"Perang modern tidak mungkin terjadi tanpa pasukan drone yang kuat, yang beroperasi secara efisien dan berinteraksi dengan cabang pasukan lainnya. Ukraina telah membuat terobosan nyata dalam produksi dan penggunaan drone. Negara tersebut telah mengontrak satu juta drone, dengan 500 perusahaan Ukraina memproduksi UAV," imbuhnya.
Penggunaan drone menjadi lebih efektif dalam peperangan baik oleh Ukraina maupun Rusia. Bahkan Ukraina mengklaim telah mengadakan sejuta unit drone tahun ini.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-909: Kyiv Hancurkan Jembatan Ketiga di Kursk
Jangkauan hingga Lebih 1.000 Kilometer
Ukraina kini telah memproduksi drone kamikaze dengan jangkauan lebih dari 1.000 kilometer. UAV ini menjadi andalan bagi Volodymyr Zelensky untuk menyerang infrastruktur militer dan energi Rusia.
Drone yang dibuat dengan tipe serang, akan menghancurkan bangunan-bangunan penting Rusia.
Herman Smetanin, kepala Ukrobironprom beberapa waktu lalu kepada ArmyInform mengatakan, sumber daya yang besar dan industri yang sangat kuat di Rusia membuat Kiev harus mengambil pendekatan yang lebih “fleksibel dan inventif” dalam pembuatan senjata.
Ia menyebutkan, drone jarak jauh bisa memperluas target hingga lokasi yang sangat jauh.
Sebagai contohnya, pesawat nirawak percobaan, sukses menyerang sasaran di Rusia hingga Republik Tatarstan, sekitar 1.200 kilometer dari perbatasan Rusia-Ukraina.
Kini dengan drone-drone tersebut Ukraina mampu menyerang infrastruktur energi dan militer. Fasilitas migas dihancurkan untuk mengganggu ekspor energi Rusia, sehingga bisa mempengaruhi ekonomi rezim Vladimir Putin.