Aksi demonstrasi memanas, mengapa Garuda Pancasila digunakan dalam 'peringatan darurat Indonesia'?
Lambang Garuda Pancasila dengan latar belakang biru dengan tulisan putih ‘PERINGATAN DARURAT’ atau ‘RI-00’ ramai beredar di media…
Beberapa akun yang menggunakan ‘Garuda Biru’ antara lain pembuat film Ernest Prakasa; sutradara Joko Anwar; Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI); komika Pandji Pragiwaksono; komika Bintang Emon; penyanyi Fiersa Besari; dan LSM Indonesia Corruption Watch.
Salah satu pendiri media Narasi, Najwa Shihab, juga mengunggah lambang Garuda berbarengan dengan akun Mata Najwa dan akun resmi Narasi di Instagram.
Ketika berita ini diturunkan, unggahan ‘Peringatan Darurat’ mereka ‘disukai’ 104.000 akun Instagram.
“Poster berwarna biru dengan tulisan ‘PERINGATAN DARURAT’, ini [karena] memang darurat,” ujar Najwa kepada BBC News Indonesia ketika dihubungi pada Kamis (22/08).
Najwa menyebut peringatan darurat ini perlu disebarkan karena masyarakat berhak untuk marah dan agar sebanyak-banyaknya orang tahu bahwa rapat DPR bukanlah untuk kepentingan rakyat.
“Saya cemas pembangkangan konstitusi ini bisa berujung dengan pembangkangan sipil,” imbuhnya.
Mengapa ilustrasi ini menjadi populer dan digunakan sebagai simbol protes?
Rizal Nova Mujahid selaku ketua analis Drone Emprit mengatakan ilustrasi Garuda Pancasila itu menarik perhatian karena dinilai sederhana, lengkap, representatif, dan gampang dibagikan.
“Daya tarik gambar Garuda Biru Peringatan Darurat adalah pada ketepatannya dalam merepresentasikan kondisi darurat yang sedang dihadapi Indonesia,” ujar Rizal kepada BBC News Indonesia ketika dihubungi pada Kamis (22/08).
Rizal menambahkan viralnya ilustrasi lambang negara itu sebetulnya diawali dari tagar #KawalPutusanMK yang muncul ketika muncul berita tentang adanya rapat Baleg DPR.
“Dalam kurun waktu kurang dari 24 jam, publik diramaikan dengan beredarnya screenshot undangan rapat Baleg DPR untuk merespons putusan MK. Agenda rapat, dicurigai untuk menganulir putusan MK. Kecurigaan publik semakin kuat,” ujar Rizal.
Drone Emprit mencatat pada Rabu (21/08) sekitar 03.00 WIB, muncul unggahan di X yang bernuansa candaan yakni pendudukan di kantor-kantor pemerintahan.
@BudiBukanIntel, imbuh Rizal, membalas unggahan itu dengan unggahan Garuda Biru Peringatan Darurat pada Rabu (21/08) sekitar pukul 08.00 WIB.
Rizal berpendapat kedua unggahan itu kemungkinan besar bernada ‘candaan’.