Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
BBC

Lima hal yang membedakan Mpox dengan Covid-19

Ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Mpox sebagai darurat kesehatan global untuk kedua kalinya dalam dua tahun, pertanyaan…

zoom-in Lima hal yang membedakan Mpox dengan Covid-19
BBC Indonesia
Lima hal yang membedakan Mpox dengan Covid-19 

Apa yang mereka ketahui adalah bahwa dalam wabah terbaru, orang yang terinfeksi cenderung sudah mengalami gejala parah pada saat mereka melaporkan menderita mpox.

Kemungkinan tak akan ada karantina, penutupan perbatasan, atau wajib vaksin

Banyak orang khawatir penyebaran mpox akan mengakibatkan lockdown atau karantina, sehingga membuat aktivitas dunia akan terhenti, seperti yang kita lihat pada pandemi Covid.

Namun meskipun penyakit ini telah menyebar ke 16 negara di Afrika selama dua tahun terakhir, pusat pencegahan penyakit di Afrika tidak merekomendasikan penutupan perbatasan mana pun.

“Pusat pencegahan penyakit di Afrika, pada saat ini, dengan bukti yang kami miliki, tidak akan pernah menyarankan penghentian pergerakan orang dan barang,” kata Dr Jean Kaseya, direktur jenderal pusat pencegahan penyakit di Afrika.

“Pergerakan orang dan barang akan terus berlanjut seperti di masa lalu, sementara kita mempersiapkan alat untuk melawan wabah ini.”

Dokter Mike Ryan, direktur eksekutif program darurat kesehatan WHO, sependapat.

“Mpox adalah virus yang dapat dibendung jika kita melakukan hal yang benar pada waktu yang tepat dan menyatukan seluruh pikiran kita. Seperti yang kita lakukan untuk Covid.”

BERITA TERKAIT

Gejala Mpox biasanya ringan dan kebanyakan orang pulih dalam dua hingga empat pekan. Namun, beberapa orang mengalami gejala yang parah dan komplikasi sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit.

Anda dapat melindungi diri dari infeksi dengan menghindari kontak dekat dengan orang, benda, atau hewan yang terinfeksi.

Selain itu, disarankan untuk mencuci tangan secara sederhana, atau menggunakan pembersih tangan, setelah menyentuh luka yang terinfeksi.

“Kita tahu bahwa vaksin cukup protektif, jadi kita punya alat yang lebih baik saat ini, dan virus yang tidak terlalu menular untuk penularan luas,” kata Prof Rodney.

“Jadi, pandemi seperti Covid menurut saya tidak mungkin terjadi.”

Sumber: BBC Indonesia
BBC
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas