Pakar: Hizbullah Siap Lancarkan Serangan Besar terhadap Israel setelah Perencanaan Satu Dekade
Hizbullah siap melancarkan serangan besar-besaran ala 7 Oktober terhadap Israel setelah 10 tahun merencanakan & membangun terowongan panjang.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
Zehavi adalah seorang ibu lima anak, mengelola Pusat Penelitian Alma di Israel yang mempelajari ancaman Hizbullah.
Ia telah mengumpulkan banyak sekali berkas tentang kelompok tersebut melalui penelitian daring sumber terbuka.
Ia juga mengaku, mendapat sebuah video yang ia yakini adalah pejuang Hizbullah yang menyusun rencana untuk serangan 7 Oktober pada sepuluh tahun lalu.
Video yang dibuat oleh Hizbullah itu mensimulasikan serangan oleh pasukan Pasukan Radwan Hizbullah, yang akan menyerbu perbatasan dan membawa para sandera.
Zehavi mengatakan kepada The Sun: “Saya menonton video rencana pertempuran Hizbullah sehari setelah 7 Oktober dan menyadari bahwa ini adalah contoh dari apa yang baru saja terjadi di wilayah selatan."
"Semua detailnya ada di sana."
"Rencana lainnya termasuk misi untuk merebut dan menguasai wilayah dan penaklukan wilayah Galilea utara."
“Saat itu saya menyadari bahwa rencana mereka untuk melakukan serangan seperti pada 7 Oktober di wilayah utara telah disusun dan saya sangat terkejut sehingga saya segera mengevakuasi keluarga saya."
“Pasukan Pertahanan Israel berada di posisi di seberang perbatasan dan akan bertempur, tetapi ancaman yang ditimbulkan dari wilayah utara sekarang sangat besar.”
Menurut penelitian yang terverifikasi, invasi Hizbullah akan dipimpin oleh militan Radwan, yang telah bertempur dalam perang saudara Suriah selama bertahun-tahun.
Unit Radwan yang kuat itu disebut tidak akan seperti kelompok Hamas yang menyerbu keluar dari Gaza pada tanggal 7 Oktober.
Baca juga: Pangkalan Udara Israel di Meron Dihantam Rudal Hizbullah, Kebakaran Terjadi, Asap Mengepul
Radwan akan menjadi tantangan besar bagi pasukan Israel sendiri.
Pasukan Radwan, yang pasukannya mengenakan lambang singa dan pedang yang khas, dibentuk setelah konflik terakhir Hizbullah dengan Israel pada tahun 2006 dan dilatih serta diperlengkapi oleh Iran.
Instruktur unit komando Garda Revolusi "Sabeerin" elit Iran juga melatih pasukan tersebut.