Israel Umumkan Nama Tentara yang Tewas dalam Serangan Hizbullah, Namanya David Moshe Ben Shitrit
Seorang prajurit Angkatan Laut Israel tewas selama serangan udara lintas perbatasan antara Israel dan Hizbullah pada Minggu (25/8/2024).
Penulis: Muhammad Barir
Israel Umumkan Nama Tentara yang Tewas dalam Serangan Hizbullah, Namanya David Moshe Ben Shitrit
TRIBUNNEWS.COM- Seorang prajurit Angkatan Laut Israel tewas selama serangan udara lintas perbatasan antara Israel dan Hizbullah pada Minggu (25/8/2024), kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam sebuah pernyataan.
IDF mengidentifikasi prajurit tersebut sebagai David Moshe Ben Shitrit, 21 tahun, dari Geva Binyamin di Tepi Barat yang diduduki, dan menambahkan bahwa ia terbunuh selama pertempuran di Israel utara.
Menurut Kan TV milik pemerintah Israel, ia terluka oleh rudal pencegat Israel yang menghantam kapal patroli Dvora tempat ia bertugas.
Prajurit itu kemudian meninggal karena luka-lukanya.
Hal ini terjadi saat sistem pertahanan udara Israel berupaya mencegat serangan Hizbullah yang melibatkan sekitar 320 roket.
IDF melaporkan bahwa sekitar 100 pesawat tempur Israel menargetkan puluhan lokasi di Lebanon selatan, menghantam ratusan peluncur roket yang ditujukan ke Israel.
Operasi itu digambarkan sebagai "serangan pendahuluan" sebagai respons terhadap serangan roket dan pesawat nirawak Hezbollah menyusul pembunuhan seorang pemimpin senior pada bulan Juli.
IDF mengklaim sistem pertahanannya mencegat sebagian besar roket dan pesawat nirawak (drone) yang masuk.
Rincian Insiden Sedang Ditinjau
Militer Israel Mengatakan Prajurit AL Tewas dalam Pertempuran di Utara, Setelah Serangan Hizbullah
Militer Israel mengatakan seorang prajurit angkatan laut tewas dan dua lainnya terluka dalam pertempuran di Israel utara pada hari Minggu, dan seorang pejabat mengatakan kepada AFP bahwa kapal mereka mungkin telah terkena pencegat Iron Dome.
"Perwira Kelas Satu, David Moshe Ben Shitrit, berusia 21 tahun... gugur saat bertempur di Israel utara," kata militer dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa ia bertugas di angkatan laut dan dua orang lainnya juga terluka. Pernyataan itu tidak memberikan keterangan lebih lanjut.
Seorang pejabat militer mengatakan kepada AFP bahwa penyelidikan awal menunjukkan prajurit tersebut tewas "baik secara langsung akibat pencegat Iron Dome atau akibat pecahan peluru yang jatuh dari pencegat tersebut, yang secara tidak sengaja mengenai kapal patroli cepat kelas Dvora setelah mencegat UAV" yang ditembakkan oleh Hizbullah.
"Rincian insiden tersebut sedang ditinjau," kata pejabat tersebut dengan syarat anonim karena ia tidak berwenang berbicara secara terbuka mengenai masalah tersebut.