Konflik Israel-Hizbullah Memanas, Maskapai Tangguhkan Penerbangan ke Tel Aviv dan Beirut
Konflik Israel-Hizbullah semakin memanas, sejumlah maskapai penerbangan memutuskan untuk menangguhkan penerbangan ke Tel Aviv dan Beirut.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
Dalam pidato yang disiarkan televisi, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah membantah bahwa Israel telah mendeteksi serangan itu sebelumnya dan menolak klaim Israel bahwa militernya telah menghancurkan peluncur roket kelompok Lebanon itu.
Nasrallah mengatakan kelompok itu melancarkan serangannya sebagai balasan atas terbunuhnya komandan Fuad Shukr dalam serangan udara Israel di Beirut bulan lalu.
Hassan Nasrallah buka suara
Hassan Nasrallah buka suara soal serangan besar-besaran kelompoknya terhadap Israel Minggu.
Dalam pidato yang disiarkan di televisi, ia menyebutkan apa yang menjadi target utama kelompok itu.
"Target utama operasi di Israel adalah Pangkalan Glilot, pangkalan intelijen militer utama Israel, sekitar 100 kilometer (60 mil) dari perbatasan Israel-Lebanon," katanya dikutip AFP.
Ia juga mengatakan serangan tersebut sebenarnya terjadi dalam dua tahap.
Pertama, Hizbullah meluncurkan 340 roket katyusa ke 11 posisi militer Israel dan Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi dan kedua, ratusan pesawat nirawak (drone) diluncurkan dari Lebanon selatan dan lembah Bekaa di Lebanon timur yang menargetkan wilayah Israel lebih dalam.
"Pembicaraan tentang bagaimana perlawanan (Hizbullah) akan meluncurkan 8.000 atau 6.000 roket dan pesawat nirawak dan bahwa (Israel) menggagalkannya adalah klaim yang salah", tambahnya.
"Hanya puluhan peluncur roket yang dihancurkan," jelasnya.
Ia pun mengklaim sebenarnya serangannya mencapai pangkalan militer Israel di Ein Shemer.
Tetapi, musuh diam.
Ein Shemer adalah bandara militer yang digunakan untuk pesawat nirawak Israel. Ini sekitar 70 kilometer dari perbatasan.
Ia mengatakan bahwa serangannya merupakan "respons awal" atas pembunuhan komandan Hizbullag akhir Juli lalu di Beirut oleh roket Israel, Fuad Shukr.
Nasrallah tampaknya mengisyaratkan bahwa pembalasannya telah berakhir.