Serangan 300 Roket dan Drone Hizbullah ke Israel Disebut Hanya Mengenai Kandang Ayam
Hizbullah mengklaim berhasil menyerang sebuah situs intelijen militer Israel dekat Tel Aviv, Ibu Kota Israel.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, ISRAEL - Hizbullah mengklaim berhasil menyerang sebuah situs intelijen militer Israel dekat Tel Aviv, Ibu Kota Israel.
Seperti diketahui, sekutu Hamas di Lebanon, itu mengerahkan 300 roket dan drone ke wilayah Israel pada Minggu (25/8/2024).
Namun demikian, menurut media Telegraph, serangah Hizbullah hanya mengenai kandang ayam kecil di utara Israel.
Peternakan ayam itu rusak parah.
Dan petugas pemadam kebakaran harus memadamkan api kecil yang disebabkan oleh roket.
Sebelumnya pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah menyatakan bahwa target utama kelompoknya adalah Glilot sebuah pangkalan intelijen militer utama Israel di dekat ibu kota Tel Aviv.
Pihak Israel mengatakan tidak ada dampak terhadap pangkalan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) , bukan di utara dan bukan di tengah [negara].
Seorang tentara Israel tewas karena terkena pecahan roket Iron Dome?
Menurut Telegraph, satu-satunya kematian yang tercatat setelah serangan Hizbullah adalah di kapal patroli angkatan laut di lepas pantai utara Israel.
Pihak berwenang Israel sedang menyelidiki apakah pecahan peluru atau rudal pencegat yang meleset dari Iron Dome membunuh tentara David Moshe Ben Shitrit.
Kematian tentara berusia 21 tahun ini terjadi dalam pertempuran setelah Israel terlebih dahulu menyerang Lebanon pada pagi hari 25 Agustus.
Informasi intelijen menunjukkan bahwa kelompok militan Hizbullah yang didukung Iran menyiapkan peluncur roket untuk melakukan serangan pada pukul 5 pagi di hari yang sama (waktu setempat).
Seorang pejabat militer Israel mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa penyelidikan awal menunjukkan bahwa tentara tersebut "terbunuh langsung oleh rudal pencegat Iron Dome atau pecahan peluru dari rudal pencegat, secara tidak sengaja menabrak kapal patroli cepat kelas Dvora setelah mencegat UAV" yang dikerahkan oleh Israel.
Hizbullah: Hanya 'fase pertama'