Diam-diam AS Membantu Israel dengan Intelijen-nya, dalam Serangan Udara Terhadap Hizbullah
AS memberikan bantuan intelijen kepada Israel untuk "serangan pendahuluan" terhadap Hizbullah, otoritas penyiaran milik pemerintah Israel melaporkan.
Penulis: Muhammad Barir
Diam-diam AS Membantu Israel dengan Intelijen-nya, dalam Serangan Udara Terhadap Hizbullah
TRIBUNNEWS.COM- Laporan menyebutkan, AS membantu Israel dengan intelijen dalam serangan terhadap Hizbullah
AS memberikan bantuan intelijen kepada Israel untuk "serangan pendahuluan" terhadap Hizbullah, otoritas penyiaran milik pemerintah Israel melaporkan pada hari Minggu, mengutip seorang pejabat Amerika.
Pejabat yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan bahwa Washington "memberikan bantuan intelijen kepada Israel dalam serangan pendahuluan (Minggu) terhadap Hizbullah di Lebanon," tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Israel terkait pernyataan pejabat Amerika tersebut. Namun, Gedung Putih sebelumnya menyatakan bahwa Presiden Joe Biden “memantau dengan saksama berbagai peristiwa di Israel dan Lebanon.”
Pesawat tempur Israel melancarkan lebih dari 40 serangan udara di Lebanon selatan Minggu dini hari, serangan paling parah sejak serangan lintas perbatasan dengan Hizbullah dimulai Oktober lalu. Militer Israel mengklaim bahwa serangan itu bertujuan untuk mencegah serangan Hizbullah yang akan datang.
Kelompok Lebanon, pada bagiannya, mengatakan pihaknya meluncurkan ratusan rudal dan pesawat tanpa awak ke Israel dalam "tahap pertama" tanggapannya terhadap pembunuhan komandannya Fouad Shukr di Beirut bulan lalu.
Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah terlibat dalam baku tembak harian dengan tentara Israel di sepanjang Garis Biru, yang mengakibatkan ratusan korban, sebagian besar di pihak Lebanon.Eskalasi ini terjadi di tengah perang di Gaza, tempat Israel telah menewaskan lebih dari 40.400 warga Palestina sejak serangan Hamas pada Oktober 2023. Kampanye militer tersebut telah menghancurkan sebagian besar wilayah dan membuat sebagian besar orang kehilangan tempat tinggal, kelaparan, dan rentan terhadap penyakit.
SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR