Juli Vavilova, Wanita Misterius yang Diduga Ditangkap Bersama CEO Telegram Pavel Durov
CEO Telegram Pavel Durov tidak sendiri saat penangkapannya, ia berasama seorang wanita bernama Juli Vavilova.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Ayu Miftakhul Husna
Beberapa berspekulasi tentang kemungkinan keterlibatannya dalam situasi seputar penangkapan Pavel, dengan teori mulai dari ia menjadi umpan hingga bahkan menjadi agen Mossad.
Namun, keterlibatannya dalam situasi seputar penangkapan Pavel Durov masih diselimuti ketidakpastian.
Kantor berita AFP melaporkan bahwa keluarga Vavilova belum dapat menghubunginya sejak penangkapan CEO tersebut.
Penangkapan Pavel Durov
Telegram merilis pernyataan setelah penangkapan Durov.
"CEO Telegram Pavel Durov tidak menyembunyikan apa pun dan sering bepergian ke Eropa," kata Telegram dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.
"Tidak masuk akal untuk mengklaim bahwa sebuah platform atau pemiliknya bertanggung jawab atas penyalahgunaan platform tersebut."
Perusahaan tersebut juga mengatakan bahwa mereka mematuhi hukum Uni Eropa dan bahwa moderasi mereka sesuai dengan standar industri dan terus ditingkatkan.
Mengutip NPR, kedutaan Besar Rusia di Prancis merilis pernyataan yang mengatakan bahwa mereka telah meminta penjelasan dari otoritas Prancis atas penahanan Durov dan meminta agar hak-haknya dilindungi dan akses konsuler diberikan.
Durov, seorang miliarder kelahiran Rusia berusia 39 tahun, adalah warga negara ganda Prancis dan Uni Emirat Arab, tempat ia mengelola Telegram, layanan pengiriman pesan berbasis di Dubai dengan hampir 1 miliar pengguna global.
Ia dijuluki "Mark Zuckerberg-nya Rusia" karena pada tahun 2007, ia mendirikan VKontakte, situs tiruan Facebook yang menjadi jejaring sosial paling populer di negara itu.
Pada tahun 2013, Durov dan saudaranya, Nikolai, meluncurkan Telegram.
Baca juga: Bos Telegram Pavel Durov Terancam Penjara 20 Tahun
Pavel Durov melarikan diri dari Rusia setahun kemudian setelah ia menolak untuk menyerahkan data pengguna VK Ukraina kepada otoritas Rusia.
Ketika Telegram pertama kali diluncurkan, para penggemar mata uang kripto dengan cepat menerimanya.
Telegram kini telah berkembang menjadi salah satu layanan pengiriman pesan terpopuler di dunia.