Operasi Arbain Hizbullah di Israel Disebut Porak-porandakan Rumah Dinas Mossad Unit 8200
Laporan menunjukkan bahwa serangan Hizbullah yang dijuluki Operasi Arbain menyebabkan kerusakan signifikan di Israel.
Editor: Hasanudin Aco
Namun ini hanyalah puncak gunung es.
Hizbullah juga menyerang kapal Israel selama operasi hari Minggu.
Media Israel telah mengonfirmasi bahwa seorang tentara Israel tewas dan dua lainnya terluka di kapal patroli kelas Dvora di lepas pantai utara Palestina yang diduduki dekat Nahariya.
Namun, Israel mengklaim mereka terkena pecahan rudal pencegat Iron Dome saat rezim tersebut mencoba meremehkan serangan Hizbullah.
Israel dan Hizbullah telah saling tembak sejak sehari setelah dimulainya perang Gaza pada 7 Oktober.
Selama beberapa bulan terakhir, Israel mengancam akan melancarkan perang habis-habisan terhadap Hizbullah jika tidak menghentikan serangan terhadap rezim tersebut.
Namun Hizbullah telah menekankan bahwa pihaknya tidak akan menghentikan serangannya selama rezim Netanyahu melanjutkan perang Gaza yang sejauh ini telah merenggut nyawa sekitar 40.500 warga Palestina.
Meskipun Hizbullah tidak menggunakan senjata strategisnya selama Operasi Arbain, Israel menderita pukulan yang menyakitkan.
Oleh karena itu, jika terjadi konflik besar-besaran, rezim harus menunggu skenario apokaliptik.
Saat ini, Hizbullah tidak hanya mampu menyerang lokasi militer Israel di darat tetapi juga kapal-kapalnya yang menunjukkan kemampuan gerakan Lebanon untuk melancarkan perang hibrida melawan rezim tersebut.
Israel gagal melanjutkan perang tahun 2006 melawan Hizbullah selama lebih dari 34 hari. Kemampuan militer gerakan perlawanan saat ini tidak dapat dibandingkan dengan tahun itu.
Hizbullah didukung oleh persenjataan canggihnya dan telah meningkatkan persediaan rudalnya dari 14.000 pada tahun 2006 menjadi sekitar 150.000.
Gerakan ini juga telah mengembangkan rudal berpemandu presisi dan program pesawat nirawaknya.
Jumlah pejuang Hizbullah yang siap bergabung dalam kemungkinan perang melawan Israel telah melampaui 100.000, menurut sekretaris jenderal Hizbullah.
Israel sangat menyadari kemampuan militer Hizbullah. Akibatnya, Israel hanya mengancam gerakan itu dengan perang langsung sebagai bagian dari perang psikologisnya.
Sumber: Tehran Times/Jerusalem Post