Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Balas Kematian Komandan, Brigade Tulkarm-Batalyon Jenin Sergap Pasukan Infanteri Israel Hingga Tewas

Batalyon Jenin mengatakan kalau para pejuangnya menargetkan pasukan infanteri tentara pendudukan dengan alat peledak berdaya ledak tinggi

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Balas Kematian Komandan, Brigade Tulkarm-Batalyon Jenin Sergap Pasukan Infanteri Israel Hingga Tewas
khaberni
Para petempur Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan PIJ yang berada di Tulkarm dan Jenin (Batalyon Tulkarm dan Batalyon Jenin) melakukan pembalasan atas kematian Muhammad Jaber alias Abu Shuja karena serangan militer besar-besaran Tentara Israel di Tepi Barat bagian Utara sejak Rabu (28/8/2024). 

Balas Kematian Komandan, Brigade Tulkarm-Batalyon Jenin Sergap Pasukan Infanteri Israel Hingga Tewas

TRIBUNNEWS.COM - Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Palestine Islamic Jihad (PIJ) yang ada di Tulkarm, Tepi Barat - Brigade Tulkarm - mengumumkan kalau petempur mereka menyergap pasukan infanteri Israel di poros Al-Manshiya dan menimbulkan korban jiwa.

Penyergapan ini diumumkan sebagai respons awal (pembalasan) atas terbunuhnya pemimpin Brigade tersebut oleh peluru tentara pendudukan Israel, Muhammad Jabbar (Abu Shuja), Kamis (29/8/2024) pagi ini, bersama 4 orang lainnya.

Baca juga: Agresi Israel di Tepi Barat: Masjid Dibom, Rusak Saluran Air, Puluhan Tewas, Komandan Tulkarm Gugur

Di Jenin, Batalyon Jenin yang juga berafiliasi dengan Brigade Al-Quds menegaskan kalau para petempurnya terlibat dalam bentrokan sengit dengan pasukan Israel di medan pertempuran dan mengklaim berhasil menimbulkan korban langsung di pihak musuh.

"Batalyon Jenin mengatakan kalau para pejuangnya menargetkan pasukan infanteri tentara pendudukan dengan alat peledak berdaya ledak tinggi di poros industri dan menimbulkan korban jiwa," tulis laporan Khaberni, Kamis.

Sementara itu, Perusahaan Telekomunikasi Palestina mengumumkan penghentian layanannya di Kegubernuran Jenin karena kerusakan peralatan akibat operasi Israel.

Komandan Batalyon Tulkarm di Brigade Al-Quds, Muhammad Jaber alias Abu Shuja dilaporkan meninggal dalam pertempuran melawan serbuan tentara pendudukan Israel, Jumat (19/4/2024).
Komandan Batalyon Tulkarm di Brigade Al-Quds, Muhammad Jaber alias Abu Shuja dilaporkan meninggal dalam pertempuran melawan serbuan tentara pendudukan Israel. (khaberni/HO)

Ayah Abu Shuja: Kematian Putraku Tak Akan Menghentikan Perlawanan

Brigade Al Quds sebelumnya mengonfirmasi kalau Muhammad Jabbar, komandan Brigade Tulkarm gugur dalam perlawanan terhadap operasi militer besar-besaran IDF ke berbagai kota di Tepi Barat bagian utara yang berlangsung sejak sejak Rabu (27/8/2024) tersebut.

Baca juga: Tepi Barat Jadi Gaza Part 2, IDF Ultimatum Warga Tulkarm untuk Pergi dalam 4 Jam, Mau Serbu RS Jenin

Berita Rekomendasi

Atas kematian putranya, Samer Jaber, ayah dari komandan batalion Tulkarm, Muhammad Jaber “Abu Shuja,” mengatakan kalau kematian anaknya tidak akan menghentikan perlawanan terhadap pendudukan Israel.

Dilansir Al Jazeera, Jaber mengatakan, "Pasukan pendudukan Israel sebelumnya telah mencoba membunuh Abu Shujaa beberapa kali."

Dia menambahkan, "Putra saya menghabiskan 5 tahun hidupnya di pusat penahanan pendudukan, dan setelah dibebaskan, dia mendirikan Brigade Tulkarm."

Tentara Israel beraksi selama penyerbuan di kamp pengungsi Palestina Nur Shams di dekat kota Tulkarem di Tepi Barat yang diduduki Israel pada 28 Agustus 2024. - Sedikitnya 10 warga Palestina tewas dalam penyerbuan dan serangan Israel di beberapa kota di utara Tepi Barat yang diduduki, kata juru bicara Bulan Sabit Merah pada 28 Agustus. Operasi itu dilakukan dua hari setelah Israel mengatakan telah melancarkan serangan udara di Tepi Barat yang menurut Otoritas Palestina menewaskan lima orang. (Photo by JAAFAR ASHTIYEH / AFP)
Tentara Israel beraksi selama penyerbuan di kamp pengungsi Palestina Nur Shams di dekat kota Tulkarem di Tepi Barat yang diduduki Israel pada 28 Agustus 2024. - Sedikitnya 10 warga Palestina tewas dalam penyerbuan dan serangan Israel di beberapa kota di utara Tepi Barat yang diduduki, kata juru bicara Bulan Sabit Merah pada 28 Agustus. Operasi itu dilakukan dua hari setelah Israel mengatakan telah melancarkan serangan udara di Tepi Barat yang menurut Otoritas Palestina menewaskan lima orang. (Photo by JAAFAR ASHTIYEH / AFP) (AFP/JAAFAR ASHTIYEH)

Operasi Militer Besar-besaran Israel di Tepi Barat Dapat Restu AS

Operasi militer besar-besaran yang dimulai Israel di Tepi Barat Rabu tersebut mendapat perhatian dari berbagai media internasional.

Beberapa laporan mengatakan kalau Amerika Serikat (AS) sepenuhnya menyadari adanya agresi militer besar-besaran itu dan telah memberi lampu hijau kepada Israel untuk melaksanakannya.


Menurut New York Times, tentara Israel hampir setiap hari melancarkan serangan di kota-kota Palestina di Tepi Barat sejak 7 Oktober, namun operasi pada Rabu “tampaknya berbeda dari operasi pendahulunya.”

Surat kabar tersebut menunjukkan kalau serangan Israel gagal mengekang apa yang digambarkannya sebagai kelompok bersenjata – mengacu pada milisi perlawanan – di Tepi Barat, namun serangan tersebut membahayakan nyawa ribuan warga sipil Palestina dan menempatkan mereka di garis tembak.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas