Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Blokir Akses Ambulans ke Kamp Pengungsi Nur Shams di Tepi Barat

PRCS melaporkan bahwa Pasukan Pendudukan Israel mencegah tim medis memasuki kamp pengungsi Nour Shams, dekat Tulkarm di Tepi Barat yang diduduki utara

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Israel Blokir Akses Ambulans ke Kamp Pengungsi Nur Shams di Tepi Barat
AFP/JAAFAR ASHTIYEH
Anggota keluarga Palestina yang melarikan diri dari serangan Israel di kamp Nur Shams dekat kota Tulkarem di Tepi Barat yang diduduki Israel, berjalan melewati ambulans Bulan Sabit Merah yang ditempatkan di luar kamp pada 28 Agustus 2024. - Setidaknya 10 warga Palestina tewas dalam serangan dan penyerangan Israel di beberapa kota di utara Tepi Barat yang diduduki, kata juru bicara Bulan Sabit Merah pada 28 Agustus. (Photo by JAAFAR ASHTIYEH / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) melaporkan bahwa Pasukan Pendudukan Israel mencegah tim medis memasuki kamp pengungsi Nour Shams, dekat Tulkarm di Tepi Barat yang diduduki.

Ini terjadi ketika pasukan pendudukan menyerbu kamp dan menewaskan puluhan warga Palestina, serta melukai banyak lainnya, Middle East Monitor melaporkan.

Wakil Direktur Bulan Sabit Merah di Tulkarm, Ahmad Zahran mengatakan kalau sejak Selasa (27/8/2024) malam, Pasukan Israel menutup semua pintu masuk ke kamp Nur Shams.

"(Pasukan Israel) mencegah tim medis masuk," paparnya, dikutip dari Al Jazeera.

"Kami telah menerima laporan mengenai keadaan darurat medis, termasuk kasus yang memerlukan dialisis dan persalinan di kamp, ​​tetapi hingga pukul 14:31 GMT, tim kami belum dapat menjangkau satu pun pasien tersebut," jelasnya.

Zahran mengatakan timnya kemudian menghubungi Komite Internasional Palang Merah (ICRC) untuk memfasilitasi kerja tim medis.

Sayangnya, situasi tetap tidak berubah.

Berita Rekomendasi

"Tentara mengepung rumah sakit di Tulkarem, menggeledah ambulans, dan memeriksa kartu identitas pasien dan yang terluka, yang menyebabkan keterlambatan dan hambatan dalam kerja tim medis," bebernya.

Baca juga: PBB Sebut IDF Sengaja Halangi Konvoi Bantuan Masuk Gaza Utara hingga Cegat Ambulans PCRS

Operasi di Tepi Barat

Pada dini hari kemarin saja, Pasukan Pendudukan Israel melancarkan operasi militer berskala besar di Tepi Barat utara, yang terbesar sejak 2002, menewaskan sepuluh warga Palestina dan melukai 22 lainnya.

Serangan itu merupakan bagian dari peningkatan serangan militer Israel di Tepi Barat sejak meluncurkan kampanye pengeboman brutal di Gaza pada Oktober tahun lalu.

Israel klaim tewaskan pejuang Palestina dalam baku tembak di Tepi Barat

Militer Israel mengatakan pasukannya membunuh Komandan Batalyon Tulkarem, Mohamed Jaber, juga dikenal sebagai Abu Shuja'a.

Selain Abu Shuja'a, empat pejuang Palestina lainnya dalam baku tembak di kamp pengungsi Nur Shams di Tepi Barat yang diduduki.

Dikatakan bahwa para pejuang bersembunyi di sebuah masjid.

Diklaim bahwa Abu Shuja'a telah mengarahkan penembakan dan pembunuhan seorang pria Israel di Qalqilya pada bulan Juni.

Jumlah korban tewas di Gaza meningkat

Serangan militer Israel di Gaza telah menewaskan 68 orang dan melukai 77 orang dalam 24 jam terakhir, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Korban jiwa tersebut menjadikan jumlah total korban tewas di daerah kantong itu selama perang menjadi 40.602, dengan 93.855 orang terluka.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas