Rudal Rusia Hantam Kampung Halaman Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky
Serangan rudal Rusia menghantam kota kelahiran Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky minggu ini.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Serangan rudal Rusia menghantam kota kelahiran Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky minggu ini.
Serangan itu terjadi di tengah perang yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina.
Pada Rabu (28/8/2024), otoritas setempat di kota Ukraina Kryvyi Rih, mengatakan bahwa rudal Rusia jatuh di wilayah tersebut.
Ini diketahui merupakan tempat tinggal sekaligus kota kelahiran Zelensky.
Sebelumnya pada hari Rabu, penduduk kota tersebut berduka atas kematian empat warga sipil setelah serangan serupa oleh militer Rusia.
Dalam sebuah posting di Telegram, kepala pemerintahan setempat Oleksandr Vilkul, mengatakan jumlah orang yang tewas akibat serangan roket musuh di pusat kota pada 26 Agustus meningkat menjadi 4 orang.
"Pada malam hari, tim penyelamat menemukan jenazah orang lain dari bawah reruntuhan. Operasi pencarian dan penyelamatan telah selesai. Hari berkabung telah diumumkan di Kryvyi Rih hari ini," katanya dukutip dari Newsweek.
"Di Kryvyi Rih, semua layanan, rumah sakit, lembaga sosial, transportasi umum berfungsi," kata Vilkul.
Dalam unggahan lain di Telegram, Vilkul menambahkan bahwa "ledakan" lain terdengar di kota Kryvyi Rih.
Baca juga: Pesawat Mata-mata AS Terdeteksi Terbang di Dekat Perbatasan Rusia, Ada Apa?
Serangan pada hari Selasa di Kryvyi Rih, yang menyebabkan sedikitnya lima orang terluka, merupakan bagian dari serangan terbaru Rusia terhadap infrastruktur energi Ukraina yang dimulai minggu ini.
"Saat Kryvyi Rih sedang berduka, musuh menyerang lagi. Dan sekali lagi mereka menargetkan warga sipil," kata kepala daerah Serhii Lysak, pada hari Rabu.
Awal minggu ini, Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal mengatakan Moskow menargetkan infrastruktur energi dengan serangan pesawat nirawak, rudal jelajah, dan rudal balistik hipersonik Kinzhal.
Shmyhal mengatakan bahwa serangan udara tersebut menghantam 15 wilayah di seluruh Ukraina, yang mencakup lebih dari separuh wilayah negara tersebut.
Serangan itu, yang melibatkan lebih dari 100 rudal dan sejumlah pesawat nirawak, dimulai sekitar tengah malam dan berlanjut hingga fajar.