Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alutsista Canggih Rusia Vs AS di Ukraina: Pakai Pengacak Sinyal hingga Spektrum Elektromagnetik

Terbaru, AS membantu Ukraina mengatasi peralatan canggih alat utama sistem persenjataan militer Rusia di Ukraina seperti pesawat jet mutakhir.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Alutsista Canggih Rusia Vs AS di Ukraina: Pakai Pengacak Sinyal hingga Spektrum Elektromagnetik
Anadolu Agency
Jet tempur F-16 buatan AS telah sampai ke Ukraina 

TRIBUNNEWS.COM, AS -  Secara tidak langsung Rusia telah berperang melawan Amerika Serikat (AS) di Ukraina.

AS dan sekutunya di barat mendukung peralatan militer yang dipakai tentara Ukraina berperang melawan Rusia.

AS juga telah menggelontorkan dana besar untuk Ukraina.

Ukraina baru-baru ini juga menerima hibah senilai 3,9 miliar dolar AS dari Amerika Serikat melalui Bank Dunia.

Terbaru, AS membantu Ukraina mengatasi peralatan canggih alat utama sistem persenjataan atau alutsista militer Rusia di Ukraina seperti pesawat jet mutakhir F-16.

Apa saja?

Terbaru adalah jet tempur F-16 yang dikirim AS dan sekutunya ke Ukraina.

BERITA TERKAIT

Pesawat itu kini dilengkapi dengan "perang elektromagnetik spektrum penuh".

Peralatan ini memungkinkan F-16 untuk menangkis upaya pengacauan sinyal dan serangan elektronik lainnya yang diluncurkan Rusia di medan perang.

Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) telah berhasil memperbarui sistem peperangan elektronik pada jet tempur F-16 yang dikirim ke Ukraina.

Demikian laporan dari Layanan Distribusi Informasi Visual Pertahanan (DVIDS) Departemen Pertahanan AS dilansir dari Newsweek, Kamis (29/8/2024).

Skuadron Perang Elektronik ke-68 Angkatan Udara AS, sebuah unit kecil yang bermarkas di Pangkalan Angkatan Udara Eglin di Florida, ditugaskan untuk meningkatkan daya jet tempur dan melakukannya dengan bantuan data yang disediakan oleh mitranya di Denmark dan Norwegia .

Jet tempur F-16 yang ditingkatkan tersebut dipasok oleh Belanda dan Denmark.

Peningkatan perlengkapan tempur F-16  tersebut, yang difokuskan pada peningkatan kemampuan "perang elektronik" Ukraina, menurut DVIDS, akan membuat jet tempur tersebut lebih efektif dalam memerangi ancaman Rusia yang terus berkembang dalam spektrum [elektromagnetik].

Menurut Lockheed Martin, yang memproduksi "Fighting Falcons," kemahiran dalam peperangan elektronik adalah kemampuan "untuk menggunakan spektrum elektromagnetik—sinyal seperti radio, inframerah, atau radar—untuk merasakan, melindungi, dan berkomunikasi."

"Baik militer Ukraina maupun Rusia sangat bergantung pada akses tak terbatas ke spektrum elektromagnetik untuk mencapai tujuan komandan," kata DVIDS pada hari Senin.

"Dan kedua belah pihak terus terlibat dalam [perang elektronik] melalui teknik seperti pengacauan dan spoofing selama perang untuk mencapai keunggulan spektrum."

Peperangan Elektronik

Peperangan elektronik secara konsisten menjadi aspek utama strategi militer Rusia di Ukraina, yang menyoroti perlunya peningkatan senjata Kyiv yang dipasok Barat.

Pada bulan Desember 2023 lalu, Letnan Jenderal AS Antonio Aguto memperingatkan bahwa efektivitas amunisi presisi Amerika yang dikirim ke Ukraina telah dilemahkan oleh gangguan sinyal elektronik  Rusia.

Dia mengatakan bahwa melawan peperangan elektronik Rusia telah menjadi "tantangan" yang konsisten dalam konflik tersebut.

Sebelum ini, sejumlah pejabat militer Ukraina yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada CNN bahwa Rusia telah menggunakan pengacau sinyal elektronik untuk mengacaukan sistem pemandu pada Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi yang dipasok AS.

Hal ini menyebabkan rudal terbang keluar jalur dan mengenai sasaran yang tidak dituju.

Sementara Ukraina telah berhasil menghancurkan beberapa kemampuan peperangan elektronik Rusia , peningkatan F-16 dianggap perlu untuk memastikan keunggulan Ukraina di arena elektronik.

Namun, menurut DDIS, peningkatan jet tempur Ukraina hanya merupakan langkah pertama dalam upaya yang lebih luas untuk menggabungkan kemampuan peperangan elektronik Barat.

"Ketika Anda berbicara tentang konflik yang setara, Anda memerlukan semua mitra koalisi Anda untuk beroperasi dengan buku pedoman yang sama sehingga Anda dapat mencapai dominasi spektrum," kata direktur Skuadron Perang Elektronik ke-68.

"Satu F-16 dengan pod yang diprogram ulang tidak akan mencapai dominasi udara sendirian, tetapi itu dapat memberi Anda sedikit keunggulan udara untuk sesaat guna mencapai tujuan yang memiliki kepentingan dan dampak strategis."

Rusia menyiarkan "gelombang radio misterius"
Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya telah menemukan masalah yang sama di medan perang Ukraina dimana kerap  senjata cepat rusak.

Ada banyak alasan yang menyebabkan kegagalan tiba-tiba senjata Amerika dan Barat.

Yang paling penting adalah bahwa militer Rusia telah menemukan kunci untuk menangani senjata-senjata ini dengan memancarkan "gelombang radio" "rute misterius".

Demikian pandangan para ahli di Hudson Research Institute (AS) beberapa waktu lalu dikutip dari Busines Insider.

Rusia telah menginvestasikan sejumlah besar peralatan seperti kendaraan perang elektronik, perangkat pengacau, dan antena di medan perang Ukraina.

Pada saat yang sama, Rusia juga berinvestasi dalam peralatan perang elektronik khusus yang ditujukan untuk Starlink, GPS, dan peralatan khusus AS lainnya.

Rusia adalah negara dengan pengalaman luas di bidang peperangan elektronik.

Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia tertinggal dalam bidang ini. Meski demikian, Sohu menilai kekuatan Moskow tidak bisa dianggap remeh.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas