Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Analis Militer: Ancaman Terbesar Israel Berasal dari Internal, Bukan Hizbullah Ataupun Iran

Analis militer Israel menyebut ancaman terbesar untuk negaranya bukan berasal dari Hizbullah ataupun Iran, tapi dari kalangan internal.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
zoom-in Analis Militer: Ancaman Terbesar Israel Berasal dari Internal, Bukan Hizbullah Ataupun Iran
AFP/AHMAD GHARABLI
Demonstran menyalakan api dan memblokir jalan selama protes terhadap pemerintah Israel dan menuntut pembebasan sandera yang ditahan oleh gerakan Hamas Palestina di Jalur Gaza sejak serangan 7 Oktober, di Yerusalem pada 31 Maret 2024 - Analis militer Israel menyebut ancaman terbesar untuk negaranya bukan berasal dari Hizbullah ataupun Iran, tapi dari kalangan internal. 

"Kita (Israel) telah mendekati persimpangan berbentuk T selama dua bulan belakangan. Berbelok ke kanan akan membawa kita ke kesepakatan pertukaran sandera dan akhir perang di Gaza, serta kemungkinan kesepakatan di Utara (dengan Lebanon) dan seluruh wilayah."

"Tapi, berbelok ke kiri mengarah pada pengabaian sandera Israel dan perang regional berskala besar," urai Ben David.

Puluhan Tentara IDF Ogah Balik ke Gaza

Sebelumnya, Lembaga penyiaran publik Israel, KAN, melaporkan sebanyak 20 tentara Israel dari sebuah brigade infanteri menolak kembali bertempur di Gaza.

Dalam laporannya, Rabu (28/8/2024), KAN mengungkapkan puluhan tentara itu akan menghadapi pengadilan militer jika tak mematuhi perintah atasan.

Sepuluh di antaranya telah menerima pemberitahuan mengenai ancaman pengadilan militer, Selasa (27/8/2024).

Beberapa tentara Israel telah mengindikasikan, setelah 10 bulan bertempur di Gaza, mereka menegaskan tidak bisa kembali lagi, tapi bersedia untuk mengambil tugas lain.

Baca juga: Eks Jenderal Israel: Kami Tak Siap Hadapi Rudal Iran dan Proksinya, Seluruh Negara Akan Hancur

Laporan serupa tentang krisis pasukan muncul dari batalion tambahan di brigadi lain yang juga bertempur di sektor infanteri, dilansir Anadolu Ajansi.

Berita Rekomendasi

Keluarga dari puluhan tentara Israel yang menolak kembali ke Gaza, mengungkapkan anak-anak mereka dipaksa dan mendapat ancaman akan dipenjara jika tak bersedia.

Menurut pihak keluarga, ancaman itu "tidak dapat diterima."

Pihak keluarga menambahkan, "Hanya beberapa tentara yang cakap yang tersisa di unit mereka (anak-anak)."

Karena itu, momen tersebut dianggap keluarga tentara Israel untuk membantu anak-anak mereka menghadapi sistem yang "tampaknya tidak peduli dengan keadaan mereka."

Menanggapi hal tersebut, seorang juru bicara tentara Israel mengatakan para pemimpin militer sudah "bekerja keras untuk mendukung dan membantu tentara dalam memenuhi berbagai tugas operasional mereka."

"Tidak ada tindakan hukuman, termasuk ancaman penjara, yang akan diambil terhadap para prajurit," imbuh dia.

Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, secara teratur melaporkan tentara Israel terbunuh atau terluka dalam operasi-operasi penting di Gaza.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas