Israel Tembaki Konvoi Bantuan Diselenggarakan Lembaga Amal AS, 5 Pekerja Kemanusiaan Tewas Ditembak
Tentara Israel menembaki konvoi bantuan yang diselenggarakan Lembaga amal AS Anera, 5 pekerja kemanusiaan tewas ditembak.
Penulis: Muhammad Barir
Militer Israel mengonfirmasi bahwa rute tersebut telah dikoordinasikan tetapi mengklaim tentara Israel menyerang orang-orang bersenjata yang berusaha membajak konvoi tersebut.
Sebelumnya Israel Tembaki Mobil PBB
Beberapa jam sebelum serangan udara, tentara Israel melepaskan tembakan ke kendaraan Program Pangan Dunia (WFP) yang ditandai dengan jelas dengan lambang PBB.
Pasukan Israel menembakkan 10 peluru ke jendela kendaraan saat mendekati pos pemeriksaan militer di wilayah Wadi Gaza.
Karena kendaraan itu dilapisi kaca yang diperkuat, tidak ada satu pun penumpang yang terbunuh atau terluka.
Cindy McCain, kepala WFP, menyebut penembakan itu “sama sekali tidak dapat diterima.”
1 April, 7 Pekerja Kemanusiaan WCK Tewas Dibom Saat Konvoi Bawa Bantuan
Pada tanggal 1 April, militer Israel menewaskan tujuh pekerja bantuan dalam serangan pesawat tak berawak terhadap konvoi yang dijalankan oleh badan amal World Central Kitchen (WCK) yang berpusat di AS di Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah.
Pesawat nirawak Israel mengebom konvoi saat meninggalkan gudang WCK.
Korbannya termasuk warga Palestina Saifeddin Issam Ayad Abutaha; warga Inggris John Chapman, James Kirby, dan James Henderson; warga negara AS-Kanada Jacob Flickinger; warga Australia Lalzawmi Frankcom; dan warga negara Polandia Damiam Sobol.
Pada tanggal 29 Februari, pasukan Israel membunuh lebih dari 100 warga Palestina yang berusaha menerima bantuan dari konvoi kemanusiaan.
Kesaksian yang dikumpulkan dari warga Palestina yang selamat dari "pembantaian tepung" menggambarkan pasukan Israel melepaskan tembakan tanpa pandang bulu ke arah kerumunan, menyebabkan mereka yang berkumpul melarikan diri dan truk-truk pun menjauh.
Dokter di rumah sakit Gaza melaporkan bahwa sebagian besar korban luka tembak, yang menunjukkan bahwa sebagian besar korban tewas dibunuh oleh pasukan Israel.
Majalah +972 mengutip kesaksian Abdel Jalil al-Fayoumi, 22 tahun, yang sepupunya ditembak di kepala dan tewas oleh tembakan Israel di konvoi tersebut.
Fayoumi menjelaskan bahwa truk bantuan tiba tepat sebelum matahari terbit dan dikerumuni oleh orang banyak.
“Saya tidak dapat melihat truk itu; yang saya lihat hanya lampu dan orang-orang berlarian ke arahnya,” lanjut Fayoumi.
“Tiba-tiba, tembakan gencar terdengar dari tank-tank Israel. Saya terpisah dari paman dan sepupu saya. Saya tidak tahu apa yang terjadi; saya hanya ingin bertahan hidup dan melarikan diri. Semua orang berteriak dan melarikan diri. Ada mayat-mayat tergeletak di tanah dan orang-orang yang terluka berteriak minta tolong.”