Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasukan Israel Gunakan Bocah Perempuan 10 Tahun Sebagai Tameng Manusia di Tepi Barat

Anak itu dipisahkan dari ibunya, kemudian dilaporkan dipaksa berjalan di depan tentara Israel saat mereka menggeledah gedung.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Pasukan Israel Gunakan Bocah Perempuan 10 Tahun Sebagai Tameng Manusia di Tepi Barat
Mamoun Wazwaz – Anadolu Agency
Pasukan Israel melakukan operasi militer dengan mengepung sebuah rumah di Hebron, Tepi Barat pada tanggal 1 September 2024. 

Menanggapi pertanyaan tentang insiden tersebut, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pada hari Sabtu bahwa pasukannya melanggar “perintah dan prosedur operasi standar” dan penyelidikan akan dilakukan.

“Tingkah laku pasukan dalam video insiden tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai IDF. Insiden ini akan diselidiki dan ditangani sebagaimana mestinya,” kata IDF dalam sebuah pernyataan.

IDF mengatakan insiden itu terjadi Sabtu pagi selama operasi kontraterorisme untuk menangkap tersangka di daerah Wadi Burqin sebelah barat Jenin.




Dikatakan pria itu adalah tersangka yang terluka dan ditangkap setelah baku tembak.

Dia dipindahkan ke Bulan Sabit Merah untuk menerima perawatan medis, tambah militer Israel.

Jadi Tameng Israel

Sementara itu, Pelapor Khusus PBB untuk Wilayah Palestina yang Diduduki Francesca Albanese mengecam tindakan pasukan Israel yang dinilai menggunakan seorang warga Palestina sebagai "tameng manusia."

Insiden ini terjadi saat operasi pasukan Israel di Jenin, Tepi Barat, Sabtu (22/6/2024).

BERITA TERKAIT

Pria Palestina yang digunakan sebagai tameng manusia diketahui bernama Mujahed Azmi.

Dalam video yang beredar di media sosial, Azmi terlihat diikat di kap jip militer Israel dalam kondisi berdarah-darah.

Albanese mengatakan pria Palestina yang diikat di kap jip militer itu dijadikan tameng manusia.

Azmi dijadikan tameng agar Hamas tidak menyerang mobil rombongan militer Israel itu.

Advokat asal Italia itu menyebut tindakan Israel menunjukkan bahwa mereka seolah kebal hukum internasional.

"Sangat mencengangkan bagaimana sebuah negara yang lahir 76 tahun lalu bisa menjungkirbalikkan hukum internasional sekehendak hati," kata Albanese melalui media sosial X.

"Ini membuat multilateralisme terancam punah, yang mana, bagi sebagian negara berpengaruh, tidak lagi relevan."

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas