Warga Israel Tuding Netanyahu Buat 'Pemerintahan Maut', Setengah Juta Orang Akan Berdemo & Mogok
Diperkirakan akan ada 500.000 warga Israel yang turun ke jalan untuk berunjuk rasa.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Whiesa Daniswara
Netanyahu diduga sengaja mengajukan syarat-syarat gencatan senjata yang tidak akan pernah disetujui oleh Hamas.
Pemimpin salah satu serikat buruh terbesar di Israel juga telah mengumumkan adanya aksi mogok kerja satu hari untuk menekan pemerintahan Netanyahu.
Ketua Serikat Buruh Histadrut, Arnon Bar-David, menyebut Bandara Ben Gurion akan ditutup pukul 08.000 waktu setempat.
Universitas dan para pengusaha diperkirakan akan bergabung dengan para pekerja untuk melancarkan aksi mogok besar.
Sementara itu, Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengatakan aksi mogok massal itu tak mempunyai dasar hukum.
Dia meminta Jaksa Agung Gali Baharav-Miara untuk mengajukan permintaan darurat kepada pengadilan agar menghalangi aksi tersebut.
Dalam suratnya kepada Baharav-Miara, Smotrich menyebut aksi mogok akan memiliki dampak besar terhadap ekonomi Israel di tengah perang.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mendesak warga Israel untuk ikut dalam unjuk rasa di Tel Aviv.
Baca juga: Hamas dan Israel Saling Menyalahkan setelah 6 Sandera Ditemukan Tewas, Tel Aviv Diserbu Pendemo
Gallant dikenal kerap bersilang pendapat dengan Netanyahu. Dia menjadi salah satu orang yang mendorong adanya gencatan senjata.
Polisi Israel mengatakan sudah ada sekitar 24 orang yang ditangkap setelah aksi demonstrasi.
Kantor Netanyahu di Yerusalem juga tak luput jadi tempat unjuk rasa. Di sana para demonstran menyalakan suar berwarna merah.
Melalui media sosial X, Forum Keluarga Sandera mengatakan akan ada lebih banyak aksi protes yang digelar hari Senin.
Forum itu meminta warga Israel untuk “untuk memberikan suara dengan kaki mereka dan melawan secara bersama-sama”.
(Tribunnews/Febri)