Ditanya soal Gencatan Senjata Gaza, Biden Klaim sedang Negosiasi, Sebut Netanyahu Tak Berbuat Banyak
Joe Biden mengatakan Netanyahu tidak berbuat cukup banyak untuk mencapai kemungkinan kesepakatan gencatan senjata.
Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
"Ini adalah oksigen Hamas," katanya, Senin, dikutip dari Arab News.
"Tidak ada yang lebih berkomitmen untuk membebaskan para sandera daripada saya."
"Tidak ada yang akan berkhotbah kepada saya tentang masalah ini," paparnya.
Update Perang Israel-Hamas
Diberitakan Al Jazeera, serangan Israel menewaskan delapan orang yang sedang mengantre di kios penjual roti di depan tempat penampungan sekolah UNRWA di kamp pengungsi Jabalia, Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan "tidak akan menyerah pada tekanan" saat puluhan ribu warga Israel berdemonstrasi menentang pemerintahnya yang menuntut kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan tawanan yang ditahan di Gaza.
Sayap bersenjata Hamas mengatakan ketergantungan Netanyahu pada serangan militer Israel di Gaza – alih-alih kesepakatan – berarti lebih banyak tawanan akan “dikembalikan ke keluarga mereka dalam peti mati”.
Baca juga: Media Israel: Hamas Pulihkan Kekuatan, Merekrut 3.000 Petempur Baru
Satu orang tewas di Kota Gaza dan banyak yang terluka akibat penembakan artileri Israel di lingkungan Zeitoun.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan timnya akan terus bekerja sama dengan badan-badan PBB untuk memberikan vaksin polio kepada anak-anak di bawah 10 tahun di Gaza tengah hari ini.
Tentara Israel menyerbu Tulkarem di Tepi Barat yang diduduki setelah sebelumnya menargetkannya dengan serangan pesawat tak berawak.
Kelompok bersenjata Palestina mengatakan para pejuangnya tengah berhadapan dengan pasukan Israel di Jenin, Tepi Barat, tempat serangan mematikan Israel telah berlangsung selama seminggu.
Sekelompok pemukim Israel memasuki halaman Masjid Al-Aqsa dengan pengawalan pasukan Israel.
Setidaknya 40.786 orang tewas dan 94.224 orang terluka dalam perang Israel di Gaza.
Diperkirakan 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023.
(Tribunnews.com/Nuryanti)