IDF Klaim Bunuh Pimpinan Hamas dan 8 Anggotanya saat Lakukan Serangan Udara di RS Al-Ahli
IDF mengeklaim telah membunuh pimpinan Hamas dan delapan anggotanya lewat serangan udara di RS al-Ahli, Gaza.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim telah membunuh seorang komandan kompi pasukan Hamas, Nukhba yaitu Ahmed Fawzi Nasser Muhammad Wadiyya dalam serangan udara baru-baru ini di Jalur Gaza.
Dikutip dari Times of Israel, Wadiyya, diklaim oleh IDF dan badan keamanan Israel, Shin Bet, turut tewas bersama delapan anak buahnya dalam serangan udara di sebuah kompleks di dekat RS al-Ahli di Kota Gaza.
IDF menyebut Wadiyya merupakan komandan kompi dari pasukan Nukhba di Batalion Daraj-Tuffah Hamas.
Mereka menyebut, Wadiyya dan pasukannya bertanggung jawab atas penyerbuan ke Netiv Ha'asara dengan menggunakan paralayang.
Selain itu, IDF juga mengklaim salah satu anak buah Wadiyaa merupakan pemasok bom untuk serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.
Terkait tewasnya Wadiyya, Hamas belum memberikan pernyataan resmi hingga saat ini.
Pekan Lalu, IDF Turut Bunuh Pimpinan Hamas di Tepi Barat
Sebelumnya, pada Jumat (29/8/2024), IDF turut mengklaim telah membunuh tiga anggota Hamas dan salah satunya seorang komandan dalam serangan di Tepi Barat.
Dikutip dari CNN, IDF menyebut komandan yang tewas itu bernama Wissam Khazem dalam baku tembak yang terjadi di Jenin.
Baca juga: Seberapa Besar Dampak Demo di Israel dan Adakah Peluang untuk Gencatan Senjata Israel-Hamas?
Zionis membunuh Khazem saat berda dalam sebuah kendaraan yang berisi senjata dan sejumlah uang.
Dalam baku tembak tersebut, dua anggota Hamas lainnya yaitu Maysara Masharqa dan Arafat Amer turut meregang nyawa ketika melarikan diri dari kendaraan tersebut.
"(Mereka) beroprasi di bawah komando Khazem dan terlibat dalam serangan penembakan terhadap komunitas Israel," demikian keterangan dari IDF.
Tewasnya Khazem dan dua anak buahnya turut dibenarkan oleh organisasi sayap Hamas, Brigade Al Qassam dan jaringan kelompok bersenjata Palestina, Brigade Martir Al-Aqsa.
Al-Qassam membenarkan bahwa Khazem merupakan pimpinan Hamas di Jenin.
Sementara Brigade Martir Al-Aqsa menyebut bahwa Masharqa adalah 'komandan lapangan paling terkemuka' di Jenin.
Adapun terbunuhnya Khazem dan dua anggota Hamas lainnya terjadi ketika IDF melancarkan operasi militer di wilayah Jenin pada Rabu (28/8/2024) dini hari waktu setempat.
IDF mengeklaim serangan ke Jenin merupakan serangan terbesar sejak Intifada ke II.
Dalam operasi militer itu, Zionis menyebutkan telah menargetkan tiga wilayah di Tepi Barat yakni Jenin, Tulkarem, dan Tubas.
Dilansir Reuters, serangan Zionis itu tidak hanya menewaskan pimpinan Hamas tetapi juga pimpinan organisasi sayap Jihad Islam, Brigade Tulkarem yaitu Muhammad Jabber atau Abu Shujaa.
Baca juga: Hamas Sebut Netanyahu Pilih Koridor Philadelphia Ketimbang Pembebasan Tawanan
Jihad Islam mengkonfirmasi Abu Shujaa tewas ketika diserang Israel di kamp pengungsi Nur Shams.
Sebenarnya, perang di Tepi Barat sudah terjadi sebelum genosida yang dilakukan Israel ke Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu.
Namun, intensitasnya semakin menjadi-jadi setelah genosida Israel.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, ada 652 warga yang tewas di Tepi Barat dan Yerusalem Timur sejak 7 Oktober 2023.
Lalu, sisanya ada 5.400 orang harus menjadi korban luka.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Konflik Palestina vs Israel