Mengapa Rusia Begitu Menggebu Ingin Cepat-cepat Kuasai Pokrovsk?
Pasukan Vladimir Putin semakin bernafsu untuk menguasai wilayah strategis tersebut.
Editor: Hendra Gunawan
Dua benteng ini dinilai sangat strategis di wilayah Donetsk, sehingga jika takluk, akan mempermudah Rusia untuk menguasai wilayah lainnya di Donetsk.
Setelah mendapatkan Pokrovsk dan Chasov Yar, Rusia akan menggelar serangan besar lainnya untuk menguasai Donetsk.
Pakar militer Bild Julian Repke mengatakan, jika Donetsk telah takluk maka tahun depan Moskow akan memfokuskan merebut wilayah lain yaitu Dnepropetrovsk.
Militer Ukraina sudah "bersiap secara mental untuk mempertahankan Dnieper," tulis pakar militer Bild Julian Repke.
Menurut penilaiannya, situasi di Front Timur "kritis dan terus memburuk," dan Rusia berhasil maju lebih cepat daripada musim panas 2022.
Repke sempat mewawancarai tentara Ukraina soal jatuhnya Pokrovsk.
"Pasukan saya ajak bicara hampir tidak dapat memahami bencana yang sedang terjadi. Wilayah terkadang hilang begitu cepat seolah-olah perintah mundur telah diberikan. Mereka juga menganggap rotasi yang telah dilakukan dan direncanakan berbahaya untuk mempertahankan garis depan," tulis Repke.
Ia mencatat bahwa, selain wilayah Donetsk, untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun, pasukan Rusia kembali maju di wilayah Luhansk dan di timur Kharkiv.
Di antara alasan situasi ini, ia mengutip, khususnya, pasukan Ukraina yang terentang karena serangan di dekat Kursk. Menurut Repke, "dorongan moral" dari operasi ini di antara Angkatan Bersenjata Ukraina di Donbas tidak lagi terasa.
Namun sekretaris komite pertahanan Rada, Roman Kostenko mengatakan, kemungkinan hilangnya Pokrovsk tidak akan berarti runtuhnya garis depan.
menurutnya, Rusia sudah habis-habisan dengan personelnya di wilayah Pokrovsk. "Mereka tidak memiliki cadangan besar untuk bertindak ke arah lain. Akan sulit untuk memulai arena ini untuk kedua kalinya," kata Kostenko.