Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buldoser Militer Israel Tak Ampuh Atasi Jebakan Milisi di Tepi Barat, IDF Perpanjang Operasi Jenin

Pengerahan alat-alat berat berspesifikasi militer macam buldoser penghancur jalanan dan bangunan oleh IDF tak mempan mengatasi jebakan-jebakan Qassam

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Buldoser Militer Israel Tak Ampuh Atasi Jebakan Milisi di Tepi Barat, IDF Perpanjang Operasi Jenin
rntv/tangkap layar
Buldoser militer dan kendaraan tempur Israel mengobrak-abrik kawasan Tepi Barat bagian Utara dalam agresi militer terbesar sejak 2002 silam per Rabu (28/8/2024). 

Buldoser Militer Israel Tak Ampuh Atasi Jebakan Milisi Palestina di Tepi Barat, IDF Perpanjang Operasi Jenin

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah laporan dari media berbahasa Ibrani ada Rabu (4/9/2024) mengabarkan kalau serangan dari milisi perlawana Palestina yang menggunakan alat peledak di kamp-kamp di Tepi Barat utara menyebabkan kerugian besar bagi tentara Israel (IDF).

Pengerahan alat-alat berat berspesifikasi militer macam buldoser penghancur jalanan dan bangunan disebutkan tak mempan mengatasi jebakan-jebakan yang mematikan bagi IDF di Tepi Barat.

Baca juga: Jebakan Bom Brigade Al-Qassam Hanguskan Ranpur Israel Berisi Prajurit IDF di Harmeish di Tepi Barat




Laporan media Israel yang dilansir Khaberni tersebut menambahkan kalau para petempur milisi perlawanan Palestina di kamp-kamp Tepi Barat memasang jebakan pada gedung-gedung dengan alat peledak berat yang menyebabkan tentara kehilangan nyawa.

"Laporan itu menunjukkan kalau tentara Israel menghadapi ancaman besar di kamp-kamp di Tepi Barat bagian utara, meskipun informasi intelijen tersedia.  

Pasukan pendudukan Israel melakukan penghancuran infrastruktur jalan dan vandalisme serta perusakan properti warga Palestina di Tepi Barat.
Pasukan pendudukan Israel melakukan penghancuran infrastruktur jalan dan vandalisme serta perusakan properti warga Palestina di Tepi Barat. (khaberni)

IDF Perpanjang Operasi Militer di Jenin

Terkait situasi di Tepi Barat, Tentara pendudukan Israel dilaporkan memutuskan untuk memperpanjang operasi militernya di kamp Jenin, yang dijadwalkan berakhir kemarin, Selasa, menurut situs web Ibrani, Walla.

 Keputusan perpanjangan didasarkan pada perintah Menteri Pertahanan Pendudukan, Itamar Ben-Gvir yang didasarkan pada informasi intelijen yang mengklaim adanya infrastruktur militer yang luas di dalam kamp tersebut.

BERITA TERKAIT

Situs web Walla mengutip sumber-sumber militer IDF yang mengatakan kalau  meningkatnya peringatan di wilayah selatan Tepi Barat mungkin akan memicu operasi militer besar-besaran jika situasi keamanan semakin memburuk.

Baca juga: Tentara Israel Tutup Semua Pintu Hebron, Prajurit IDF Pamer Kelamin ke Perempuan Palestina

Seperti diketahui, operasi militer Israel berlanjut selama delapan hari berturut-turut di Tepi Barat.

Dalam agresi militer besar-besaran dalam 22 tahun terakhir itu para tentara pendudukan Israel meledakkan rumah-rumah di pusat kamp Jenin.

"Bentrokan juga terjadi antara pasukan pendudukan dan pejuang perlawanan Palestina di Tulkarem. IDF memutus aliran listrik ke beberapa area di dalam kamp Tulkarem, dan menyerbu beberapa kota lain di Tepi Barat," tulis laporan.

Sumber-sumber Palestina melaporkan, 30 warga Palestina menjadi korban meninggal dan sekitar 130 lainnya terluka di Tepi Barat sejak Rabu lalu, sehingga menambah jumlah korban tewas di wilayah Tepi Barat menjadi 682 martir, ditambah sekitar 5.700 orang terluka sejak 7 Oktober lalu.

Sementara jumlah korban jiwa mencapai 40.786 orang, dan jumlah korban luka mencapai sekitar 94.300 orang dalam agresi militer Israel yang sudah memasuki bulan ke-11 di Jalur Gaza.

Kepala Staf Militer Israel (IDF), Herzi Halevi memberi pengarahan lapangan ke pasukan tempur IDF dalam perang Gaza. Israel dilaporkan mengalami krisis personel militer seiring berlarutnya perang di Jalur Gaza yang sudah berlangsung sembilan bulan.
Kepala Staf Militer Israel (IDF), Herzi Halevi memberi pengarahan lapangan ke pasukan tempur IDF dalam perang Gaza. Israel dilaporkan mengalami krisis personel militer seiring berlarutnya perang di Jalur Gaza yang sudah berlangsung sembilan bulan. (rntv/tangkap layar)

Gelombang Pengunduran Diri Petinggi Militer IDF

Memasuki bulan ke-11 perang, Israel belum juga mencapai target perang mereka, sementara pasukan IDF baik di level perwira dan prajurit sudah dilanda kelelahan karena menjalani perang multi-front.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas