Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
BBC

Cerita di balik kursi yang digunakan Paus Fransiskus di Gereja Katedral Jakarta – ‘Kerukunan antar umat kita simbolkan dalam pembuatan kursi Paus’

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia memberikan kebanggaan tersendiri bagi para siswa dan guru di sebuah sekolah menengah kejuruan…

zoom-in Cerita di balik kursi yang digunakan Paus Fransiskus di Gereja Katedral Jakarta – ‘Kerukunan antar umat kita simbolkan dalam pembuatan kursi Paus’
BBC Indonesia
Cerita di balik kursi yang digunakan Paus Fransiskus di Gereja Katedral Jakarta – ‘Kerukunan antar umat kita simbolkan dalam pembuatan kursi Paus’ 

Keberagaman bukan lagi menjadi hal baru untuk para siswa, menurut Andrew Yulius Purnomo—yang akrab dipanggil Endru—penanggung jawab tim siswa pembuat kursi Paus.

“Di SMK PIKA ini kita diajarkan, PIKA ini adalah untuk menemukan makna hidup. Bisa dibilang, di PIKA ini [siswa] dari Sabang sampai Merauke itu ada dan dari keanekaragaman budaya, ras dan juga agama itu pasti ada,” jelas Endru kepada wartawan Kamal yang melaporkan dari Semarang, Senin (26/08).

Lantaran terbiasa dengan keberagaman, kata siswa kelas 12 SMK tersebut, perbedaan latar belakang masing-masing siswa yang terlibat dalam pembuatan kursi Paus tak jadi soal.

“Khusus dalam pembuatan kursi Paus ini kita terus diajarkan untuk menghormati antara satu dengan yang lain, kurang lebih seperti itu,” ucap Endru.

Kepala Sekolah SMK PIKA, FX Marsono, membenarkan bahwa proses pembuatan kursi tersebut melibatkan siswa tanpa memandang jenis kelamin, asal daerah dan agama mereka.

"Kita tidak membatasi kursi ini hanya dikerjakan oleh anak yang beragama Katolik, tapi kami memberikan ruang untuk siswa agama lain supaya ada kegembiraan yang dirasakan oleh semua anak," tegasnya.

"Kerukunan antar umat ini, bisa kita simbolkan dalam pembuatan kursi Paus ini.”

BERITA TERKAIT

Ditambahkan Marsono, pembuat kursi ini juga berasal dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Mentawai, Papua, Kupang dan Jawa.

“Bahkan agamanya pun juga beraneka ragam, itu hanya untuk membuat satu kursi, dan itu bisa kita wujudkan dalam kebinekaan," jelasnya.

Kebinekaan dan toleransi di Indonesia, menurut Uskup Agung Jakarta Ignasius Suharyo Hardjoatmodjo, menjadi salah satu alasan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.

Ia mengatakan Vatikan memiliki keinginan untuk belajar lebih banyak mengenai Islam di Indonesia.

“Islam di Indonesia itu berbeda. Jadi itu menarik untuk saudara-saudara kita di Eropa, khususnya untuk Vatikan,” ujar Uskup Ignasius dalam konferensi pers pada Rabu (29/08).

Paus Fransiskus selama ini dikenal karena sikapnya yang inklusif terhadap berbagai isu kontroversial dalam Gereja Katolik, termasuk isu LGBT, peran perempuan dalam gereja, serta isu-isu sosial dan ekonomi global.

Paus minta desain kursi yang sederhana

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
BBC
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas