Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Demo Ricuh di Tel Aviv, Massa Ingin Pertukaran Sandera serta Netanyahu Mundur, Bentrok dengan Polisi

Demontrasi memanas di Tel Aviv. Massa ingin Benjamin Netanyahu mundur dari pemerintahan. Mereka ingin sandera Israel dipulangkan hidup-hidup.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Demo Ricuh di Tel Aviv, Massa Ingin Pertukaran Sandera serta Netanyahu Mundur, Bentrok dengan Polisi
(Tangkap layar twitter @anadoluagency)
Demontrasi memanas di Tel Aviv. Massa ingin Benjamin Netanyahu mundur dari pemerintahan. Mereka ingin sandera Israel dipulangkan hidup-hidup. (Tangkap layar twitter @anadoluagency) 

TRIBUNNEWS.COM - Ribuan demonstran melakukan protes di kota-kota di Israel tengah, termasuk Tel Aviv, untuk menuntut kesepakatan pertukaran sandera dengan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, Selasa (3/8/2024).

Para pengunjuk rasa memblokir Begin Road di Tel Aviv dan meneriakkan slogan-slogan, termasuk ingin Benjamin Netanyahu mundur dari Perdana Menteri (PM) Israel.

“Siapa pun yang meninggalkan mereka (para sandera) harus membawa mereka kembali,” ujar para aksi massa, mengutip Yedioth Ahronot.

“Netanyahu meninggalkan mereka dan tidak layak untuk memerintah,” ujar demonstran lainnya.

Para massa demo juga menginginkan warga Israel yang disandera Hamas dikembalikan dalam kondisi hidup.

 “Kami ingin mereka hidup, bukan di peti mati.”

Pertempuran terjadi antara polisi dan pengunjuk rasa di Jalan Begin, Tel Aviv.

Berita Rekomendasi

Dan polisi menangkap beberapa pengunjuk rasa.

Sementara itu demonstrasi besar lainnya terjadi di Rehovot, dekat Tel Aviv, di mana sekitar 1.000 orang berkumpul untuk mendukung keluarga Nimrod Cohen, seorang tentara yang ditawan di Jalur Gaza.

Para pengunjuk rasa menuntut pembebasannya.

Ratusan orang di Herzliya berkumpul di dekat rumah anggota Knesset Yuli Edelstein, yang mengetuai Komite Keamanan dan Pertahanan Knesset.

Baca juga: Israel Mengaku Hancurkan Terowongan Besar Hamas di Gaza Utara, Ada Rel di Dalamnya

Para pengunjuk rasa juga berkumpul di Persimpangan Ra’anana di Rute 4, tempat para pengemudi berhenti untuk menunjukkan solidaritas.

Protes meningkat setelah pengumuman tentara Israel tentang enam tawanan Israel yang tewas dari Gaza.

Diketahui Israel menyaksikan protes massal yang menyalahkan pemerintah Netanyahu karena tidak memulangkan para sandera hidup-hidup melalui kesepakatan pertukaran tahanan dengan faksi-faksi Palestina.

Israel memperkirakan lebih dari 100 sandera ditahan oleh Hamas di Gaza saat ini, beberapa di antaranya diyakini telah terbunuh.

Amerika, Qatar dan Mesir telah berusaha selama sebulan untuk mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tahanan dan kesepakatan gencatan senjata serta memungkinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza.

Namun upaya mediasi terhenti karena penolakan PM Israel Benjamin Netanyahu untuk memenuhi tuntutan Hamas yakni menghentikan perang, mengutip Anadolu Agency.

Hingga saat ini Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza.

Serangan gencar tersebut telah mengakibatkan lebih dari 40.800 warga Palestina tewas, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Dan hampir 94.300 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Blokade yang sedang berlangsung di Gaza telah menyebabkan kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, menyebabkan sebagian besar wilayah tersebut hancur.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)
 

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas