Komandan IDF Mayjen Tamir Yadai Undur Diri, Gelombang Pengunduran Diri Pejabat Tinggi Guncang IDF
Mayor Jenderal Tamir Yadai, komandan pasukan darat tentara Israel, telah memutuskan untuk mengundurkan diri karena "alasan pribadi,"
Penulis: Muhammad Barir
Pengunduran diri ini terjadi saat Israel melanjutkan serangan dahsyatnya di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 40.800 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 94.200 lainnya sejak serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.
Tentara Israel juga terlibat dalam pertukaran serangan lintas perbatasan setiap hari dengan kelompok Lebanon, Hizbullah.
Mengundurkan Diri pada Hari Selasa
Kepala Angkatan Darat Israel, Tamir Yadai, mengundurkan diri pada hari Selasa dengan alasan "alasan pribadi," menurut pernyataan dari militer.
Pengunduran diri itu terjadi setelah tiga tahun Yadai menjabat, meskipun militer tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa Yadai diharapkan akan menduduki "jabatan penting" di dalam angkatan darat setelah pengunduran dirinya.
Pengunduran dirinya bertepatan dengan serangan Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza, yang telah mengakibatkan hampir 40.800 kematian, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 94.200 orang cedera sejak serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.
Pengunduran diri Yadai juga terjadi pada saat tentara Israel terlibat dalam pertukaran lintas batas dengan Hizbullah di Lebanon, yang semakin meningkatkan volatilitas di kawasan tersebut.
Karena Alasan Pribadi
Kepala Angkatan Darat Israel mengundurkan diri
Pernyataan militer sebut alasan pribadi untuk pengunduran diri
Kepala Angkatan Darat Israel Tamir Yadai mengundurkan diri karena "alasan pribadi," kata militer pada hari Selasa.
Pernyataan militer tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang pengunduran diri Yadai, yang terjadi setelah ia menjabat selama tiga tahun.
Menurut Radio Angkatan Darat Israel, Yadai diperkirakan akan mengajukan pencalonannya untuk "jabatan penting" dalam angkatan darat.
Pengunduran dirinya terjadi saat Israel melanjutkan serangan dahsyatnya di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 40.800 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 94.200 lainnya sejak serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.
Tentara Israel juga terlibat dalam pertukaran serangan lintas perbatasan setiap hari dengan kelompok Lebanon, Hizbullah.
SUMBER: THE CRADLE, TRT WORLD, ANADOLU AJANSI