Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rentetan Roket Hizbullah Hantam Kota Zarit Israel, Nilai Tukar Mata Uang Shekel Drop

Serangan ini menjadi tambahan dari total sekitar 65 roket yang ditembakkan oleh Hizbullah hari ini ke wilayah Israel

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Rentetan Roket Hizbullah Hantam Kota Zarit Israel, Nilai Tukar Mata Uang Shekel Drop
JALAA MAREY/AFP
Roket yang ditembakkan kelompok Hizbullah Lebanon diintersep (dicegat) oleh sistem pertahanan Iron Dome Israel di wilayah Upper Al-Jalil (Galilea Atas) pada 15 Juli 2024. 

Rentetan Roket Hizbullah Hantam Kota Zarit Israel, Kurs Shekel Terhadap Dolar AS

TRIBUNNEWS.COM - Serangan milisi perlawanan Lebanon, Hizbullah ke wilayah teritorial pendudukan Israel di bagian utara negara tersebut kembali berlanjut.

Pada Rabu (4/9/2024) malam, tentara Israel (IDF) menyatakan kalau setidaknya lima roket diluncurkan dari Lebanon ke kota perbatasan Zar’it.

Menurut IDF, tidak ada laporan korban luka dari serangan tersebut.

Baca juga: Israel Kekurangan Amunisi Level Kritis, Peluru Iron Dome Tak Memadai Tangkis Rudal Masif Hizbullah

Serangan ini menjadi tambahan dari total sekitar 65 roket yang ditembakkan oleh Hizbullah hari ini.

The Jerusalem Post menyebut serangan kali ini adalah serangan terbesar Hizbullah sejak bulan kemarin.

Serangan terbesar pada bulan lalu melibatkan 48 roket dan membuat sirene peringatan meraung-raung.

BERITA TERKAIT

Kebakaran terjadi di beberapa tempat di Kiryat Shmona dan area sekitarnya setelah serangan terbaru ini.

“Stasiun 102 menerima beberapa laporan kebakaran di area terbuka dan kerusakan bangunan. Pemadam kebakaran sedang menuju ke tempat kejadian pada waktu yang sama dan akan bekerja menyamatkan nyawa,” kata Rabbi Reshef Roi, pengawas keamanan, dikutip dari Maariv.

Pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di halaman sebuah rumah di Kiryat Shmona dan mencegah api itu menyebar ke bangunan.

Sementara itu, di Tel Hai, ada dua tim pemadam kebakaran yang berupaya menjinakkan si jago merah di area terbuka di dekat Monumen Singa Mengaung.

Di dekat Beit Hillel, terdapat beberapa titik api di area terbuka. Api juga muncul di area terbuka antara Dishon dan Ramot Naftali.

Pemadam kebakaran Israel dan Otoritas Alam dan Taman sedang berusaha memadamkan api.

Israel mengklaim tidak ada korban jiwa akibat serangan Hizbullah. Namun, ada laporan kerusakan di Kiryat Shmona dan daerah lainnya.

Baca juga: Salvo Roket Guyur Galilea Atas, Kepala Unit 8200 Israel Mundur Seminggu Setelah Pembalasan Hizbullah

IDF menangkis beberapa roket. Ada sejumlah roket yang jatuh di area terbuka. Ada pula laporan hantaman langsung.

Serangan Hizbullah terjadi ketika puluhan ribu siswa Israel sedang berada di sekolah. Israel belum memutuskan apakah siswa di Israel utara akan menghentikan kegiatan pembelajaran.

Sebelum 25 Agustus, Hizbullah pernah meluncurkan 100 atau bahkan 200 roket ke Israel utara. Biasanya Hizbullah rutin meluncurkan puluhan roket per hari.

Adapun pada 25 Agustus, Hizbullah menembakkan 250 hingga 350 roket. Itu adalah serangan terbesar ke Israel selama perang saat ini.

Selepas itu, jumlah roket yang ditembakkan Hizbullah menurun. Hizbullah jarang menembakkan lebih dari 30 roket.

Hizbullah diyakini masih memiliki 140.000 roket. Sebelum perang, jumlah roket Hizbullah diperkirakan mencapai 150.000.

Warga Israel Utara Marah

Bulan lalu warga di Israel utara mengamuk dan mengungkapkan kemarahannya kepada pemerintah.

Mereka merasa serangan IDF ke Lebanon akhir pekan lalu “tidak mencukupi”. Di samping itu, mereka mengaku “ditelantarkan”.

Adapun serangan itu adalah balasan Israel atas serangan besar Hizbullah.

Ketua Dewan Regional Mateh Asher, Moshe Davidovitch, mengungkapkan kemarahannya kepada Menteri Pendidikan Kisch.

Baca juga: Tepi Barat Bisa Produksi Bom Sendiri, Pakar Israel: Tak Lagi Pakai Batu, Kini Mirip Hizbullah

Kala itu Davidovitch mengklaim tidak akan membuka sekolah hingga militer Israel bisa memastikan keamanan warga Israel utara.

“Saya sudah muak dengan pertunjukan itu. Kita tidak akan memulai tahun ajaran sekolah di tempat yang tidak terlindungi. Penduduk akan menderita [karena keputusan ini], tetapi kemudian mereka akan berterima kasih karena tidak ada yang terluka. Kemarin kalian [pemerintahan Benjamin Netanyahu] menunjukkan kepada kami betapa kalian menganggap rendah kami,” ujar Davidovitch dikutip dari The Cradle.

Dia mengatakan pemerintah Israel tak akan pernah dimaafkan atas hal itu.

“Fakta bahwa kalian meninggalkan kami dan membakar kami hidup-hidup akan tercatat. Kalian menelantarkan kami dan melemparkan kami kepada anjing.”

Davidovitch mengklaim dia tak akan berkomunikasi lagi dengan pemerintah Israel.

Sementara itu, perwakilan Kementerian Pendidikan berujar kepada para kepala daerah bahwa warga mereka akan mendapat bantuan berdasarkan kebutuhan tiap individu.

Sebagian besar pemukiman di Israel utara sudah dievakusi setelah Hizbullah mulai menyerang Israel tanggal 8 Oktober 2023.

Nilai Shekel Turun

Meningkatnya eskalasi ini membuat nilai tukar Shekel turun 1,4 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

"Nilai shekel terhadap dolar AS turun di tengah ketegangan Israel-Hizbullah Shekel Israel turun karena indeks utama Wall Street jatuh dan puluhan roket dari Lebanon ditembakkan oleh kelompok yang didukung Iran, Hizbullah, ke Israel utara," tulis laporan times of Israel.

"Mata uang Israel turun 1,4 persen terhadap dolar menjadi 3,72 dan 1,5 persen terhadap euro menjadi 4,11. Indeks S&P 500 turun lebih dari 2% dan Indeks Komposit Nasdaq turun lebih dari 3% pada Selasa," sambung laporan itu.

"Kami melihat banyak volatilitas dalam nilai tukar shekel dalam beberapa minggu terakhir naik atau turun sebagai respons terhadap peristiwa terkini setempat yang terkait dengan tindakan militer atau kesepakatan penyanderaan," kata Ronen Menachem, kepala strategi pasar di Mizrahi Tefahot Bank.

"Hari ini, shekel terdepresiasi menyusul penurunan tajam saham kemarin di Wall Street dan juga sebagai reaksi terhadap perkembangan militer setempat saat roket ditembakkan dari Lebanon ke utara Israel dan ada lebih banyak ketidakpastian tentang kesepakatan penyanderaan," kata Menachem.

"Lembaga keuangan setempat memiliki eksposur terhadap mata uang asing sehingga ketika pasar AS turun, mereka menjual shekel dan membeli dolar untuk menebusnya, yang memberi tekanan pada mata uang lokal," jelasnya.

(oln/toi/khbrn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas