Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Standar Ganda AS: Dakwa Yahya Sinwar, tapi Teriak Paling Kencang soal Gencatan Senjata di Gaza

Amerika Serikat lagi-lagi menerapkan standar ganda terhadap perang Israel dengan Hamas di Gaza. Kini, AS mendakwa Yahya Sinwar.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nuryanti
zoom-in Standar Ganda AS: Dakwa Yahya Sinwar, tapi Teriak Paling Kencang soal Gencatan Senjata di Gaza
AFP/MOHAMMED ABED
Dalam gambar arsip tertanggal 14 Desember 2022 ini, pimpinan gerakan Hamas Islam Palestina di Jalur Gaza, Yahya Sinwar, muncul di hadapan para pendukungnya selama rapat umum yang menandai ulang tahun ke-35 berdirinya kelompok tersebut di Kota Gaza pada. - Hamas menunjuk Sinwar pada 6 Agustus 2024 sebagai pemimpin politik baru, seminggu setelah pendahulunya Ismail Haniyeh terbunuh di Teheran yang telah meningkatkan ketegangan regional. (Photo by MOHAMMED ABED / AFP) 

AS saat ini sedang menggodok sebuah proposal untuk menjamin pembebasan seluruh 101 sandera yang tersisa di Gaza dan menghentikan pertempuran di daerah kantong itu.

Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional AS, John Kirby mengatakan, langkah ini diambil karena skeptisisme tinggi bahwa kesepakatan dapat dicapai.

"Tim kami masih berupaya menyelesaikan masalah ini," kata Kirby, dikutip dari The Jerusalem Post.

Baca juga: Israel Mengaku Hancurkan Terowongan Besar Hamas di Gaza Utara, Ada Rel di Dalamnya

"Presiden AS Joe Biden akan tetap fokus 110 persen untuk melihat apakah kita bisa menyelesaikan masalah ini dan melakukannya secepat mungkin," tegas Kirby.

Proposal ini, lanjut Kirby, akan “mencakup bantuan besar-besaran dan segera bagi warga Gaza, dan juga menghasilkan penghentian pertempuran”.

Kirby mengatakan dia telah mendengar laporan tentang "kesepakatan semua atau tidak sama sekali".

"Tetapi yang ingin saya katakan adalah tim kami masih berupaya untuk menyelesaikan ini, untuk mencoba menyelesaikan kesepakatan yang mencapai ketiga hal tersebut," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Qatar dan Mesir telah menjadi mediator utama untuk kesepakatan tersebut dengan bantuan AS.

Baca juga: Palestina Kecam Peta Israel Tanpa Tepi Barat: Netanyahu Niat Caplok Wilayah Kami

Kirby mengatakan bahwa AS terus berkomunikasi dengan Qatar dan Mesir.

Kedua negara Arab tersebut telah berhubungan dengan Hamas, katanya, seraya menambahkan bahwa ia tidak memiliki batas waktu kapan pekerjaan itu akan selesai.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas