Hizbullah Tembakkan 1.307 Rudal ke Israel Utara Selama Agustus, Agresi IDF ke Lebanon Gertak Sambal?
Sejauh ini, rencana agresi Tentara Israel itu baru sebatas omon-omon, terlebih Israel kini memfokuskan kekuatan pasukan di Tepi Barat.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Hizbullah Tembakkan 1.307 Rudal ke Israel Utara Cuma Selama Agustus, Agresi IDF ke Lebanon Cuma Gertak Sambal?
TRIBUNNEWS.COM - Radio tentara Israel telah mengumumkan kalau gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah, melakukan serangan besar terhadap wilayah Palestina utara yang diduduki dengan meluncurkan 1.307 rudal pada bulan Agustus.
Jumlah rudal tersebut merupakan yang tertinggi sejak dimulainya perang Oktober lalu, media asing mengutip radio Israel pada hari Kamis.
Media Israel itu juga mengumumkan kalau pemukim Yahudi Israel di wilayah Palestina utara yang diduduki berada di tempat perlindungan selama satu hari lagi setelah serangan rudal, Rabu (4/9/2024) oleh Hizbullah.
Baca juga: Israel Kekurangan Amunisi Level Kritis, Peluru Iron Dome Tak Memadai Tangkis Rudal Masif Hizbullah
MNA juga melaporkan suara alarm terdengar di al Jalil barat.
Menurut media Lebanon, rezim Israel melancarkan serangan udara brutal terhadap daerah antara Kafra dan Seddiqine di selatan negara itu.
Sejak dimulainya perang di Gaza Oktober lalu, lebih dari 40.500 orang, kebanyakan wanita dan anak-anak, telah tewas di daerah kantong Palestina itu.
Sejak saat itu, kelompok perlawanan di Lebanon, Palestina, Irak, dan Yaman telah melancarkan operasi serangan anti-Israel untuk mendukung rakyat Palestina dan untuk mengurangi tekanan terhadap Perlawanan di Gaza.
Baca juga: Analis Militer Israel: IDF Tempur di Multi-Front dengan Tentara yang Ngos-ngosan di Gaza dan Lebanon
Kiryat Shmona Terbakar
Kelompok Hizbullah di Lebanon kembali menyerang Israel utara dengan roket pada Rabu (4/9/2024).
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebut ada sekitar 65 roket yang ditembakkan oleh Hizbullah.
The Jerusalem Post menyebut serangan kali ini adalah serangan terbesar Hizbullah sejak bulan kemarin.
Serangan terbesar pada bulan lalu melibatkan 48 roket dan membuat sirene peringatan meraung-raung.
Kebakaran terjadi di beberapa tempat di Kiryat Shmona dan area sekitarnya setelah serangan terbaru ini.
“Stasiun 102 menerima beberapa laporan kebakaran di area terbuka dan kerusakan bangunan. Pemadam kebakaran sedang menuju ke tempat kejadian pada waktu yang sama dan akan bekerja menyamatkan nyawa,” kata Rabbi Reshef Roi, pengawas keamanan, dikutip dari Maariv.
Pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di halaman sebuah rumah di Kiryat Shmona dan mencegah api itu menyebar ke bangunan.