Suara Rentetan Tembakan Terdengar di Dekat Kedutaan Besar Israel di Jerman
Sedikitnya terdengar dua belas suara tembakan dan terlihat banyak layanan darurat di tempat kejadian di dekat kantor Kedutaan Besar Israel.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Suara Rentetan Tembakan Terdengar di Dekat Kedutaan Besar Israel di Jerman
TRIBUNNEWS.COM - Dua insiden keamanan terjadi di sekitar kedutaan besar Israel di luar negeri dalam waktu berdekatan, Kamis (5/9/2024).
Dua insiden itu terjadi kedutaan Israel di Jerman dan Amerika Serikat (AS).
Dari Jerman, suara tembakan dilaporkan terdengar di dekat kedutaan Israel.
Baca juga: Perwira Israel: Iran Luncurkan Rudal Berkecepatan 500 Km/Jam, IDF Megap-megap Tanpa Bantuan AS
Polisi Jerman mengumumkan kalau suara tembakan terdengar di sebuah alun-alun di Munich dekat Pusat Dokumentasi Sejarah Sosialisme Nasional pada Kamis.
Pihak berwenang mengonfirmasi, petugas keamanan menembak dan melukai seorang tersangka.
Menurut pernyataan di X, saat ini tidak ada tanda-tanda tersangka lain atau insiden tambahan di kota tersebut.
Pusat Dokumentasi terletak di dekat konsulat Israel di distrik Maxvorstadt, Munich.
Sebelumnya, polisi Jerman melaporkan operasi besar sebagai tanggapan atas insiden tersebut dan menyarankan masyarakat untuk menghindari area tersebut.
Sebuah helikopter dikerahkan untuk pengawasan yang lebih baik.
Saksi mata melaporkan mendengar suara tembakan keras, dan video media sosial menunjukkan seseorang melarikan diri dari tempat kejadian secara panik.
Benedikt Franke, Wakil Ketua dan CEO Munich Security Conference (MSC), mengatakan kepada tabloid Jerman Bild kalau kantornya, yang berdekatan dengan Pusat Dokumentasi, dikepung oleh polisi.
Dia melaporkan mendengar sedikitnya dua belas suara tembakan dan melihat banyak layanan darurat di tempat kejadian.
Peristiwa itu terjadi pada peringatan serangan Olimpiade Munich 1972, yang menewaskan 11 atlet Israel.
Surat kabar Israel, Israel Hayom melaporkan acara peringatan resmi, yang dijadwalkan hari ini, dibatalkan karena penembakan tersebut.
Di lokasi lain, kementerian Luar Negeri Israel, juga pada Kamis, mengatakan kalau benda mencurigakan dilemparkan ke kedutaan Israel di Washington, DC, AS.
Pernyataan itu mengatakan tidak ada cedera atau kerusakan pada bangunan itu.
Polisi setempat dan tim keamanan kedutaan sedang menangani insiden itu – pernyataan itu menambahkan.
Tak Ada yang Aman dari Serangan Iran
Dua insiden ini mengingatkan laporan yang memperingatkan kalau Kedutaan Besar (Kedubes) Israel di seluruh dunia disebut berada dalam bahaya.
Bahaya ini muncul karena Iran tengah mempersiapkan serangan balasan terhadap Israel.
Sebelumnya, Israel menyerang Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah, pada hari Senin, (1/4/2024).
Serangan itu menewaskan belasan orang, salah satunya jenderal Iran yang bernama Mohammad Reza Zahedi.
Kini di tengah ancaman serangan balasan Iran, Israel ketar-ketir karena kedubesnya bisa menjadi target.
Jenderal Yahya Rahim Safavi yang menjabat sebagai penasihat militer Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei menegaskan bahwa tidak ada satu pun Kedubes Israel yang aman.
"Bayang-bayang ketakutan dan teror di atas tanah pendudukan, dan Zionis melihat hantu maut dalam mimpinya tiap hari," kata Safavi dikutip Iran International yang mengutip kantor berita Tasnim.
Adapun saat di Iran dilaporkan tengah terjadi perdebatan mengenai bagaiman cara Iran akan melancarkan serangan balasan ke Israel.
Khamenei disebut menghadapi dilema politik. Dia dihadapkan kepada dua pilihan.
Pilihan pertama ialah melancarkan serangan besar yang berisiko memunculkan perang besar. Perang itu bahkan mungkin melibatkan Amerika Serikat (AS).
Pilihan kedua ialah menahan diri dan mencari alternatif lain.
Jika Iran enggan melancarkan serangan, proksi-proksi Iran dan kaum oposisi di dalam negeri bisa melihatnya sebagai tanda kelemahan pemerintah Iran.
Safavi menyebut sudah ada 28 kedutaan dan konsulat milik Israel yang ditutup sementara karena adanya ancaman dari Iran dan proksinya.
"Penutupan itu terjadi karena rasa takut, dan itu berarti bahwa melawan rezim brutal itu adalah hak yang legal dan sah," ujarnya.
Adapun Israel sudah membunuh 18 perwira senior IRGC sejak Desember 2023. Hal itu cukup mengusik Iran
Pengamat Iran mengatakan ada banyak negara di Timur Tengah yang ingin melihat Iran terlibat langsung dalam perang melawan Israel karena hal itu akan berdampak sangat buruk bagi negara itu.
"Sekarang kepentingan semua tokoh di kawasan itu ialah menyeret Iran ke dalam perang," kata Heshmatollah Falahatpisheh, mantan kepala Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan luar negeri Parlemen Iran, pada hari Minggu.
Adapun Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan negaranya siap menghadapi skenario apa pun dalam melawan Iran.
Israel mengevakuasi duta besar
Beberapa hari lalu Israel dikabarkan mulai mengevakuasi para staf kedutaan besarnya di seluruh dunia karena takut akan ancaman serangan balasan Iran.
Media besar Israel bernama Yedioth Ahronot mengatakan sudah ada tujuh kedutaan Israel yang dievakuasi.
Di antaranya ialah kedutaan Israel di Bahrain, Mesir, Yordania, Maroko, dan Turki.
Baca juga: Iran Gagalkan Serangan Teror ISIS yang Direncanakan pada Idul Fitri, 2 Agen Senior ISIS Ditangkap
Sementara itu, narasumber yang didapatkan oleh The Jerusalem Post mengatakan semua kedutaan Israel di seluruh dunia kini dalam siaga tinggi setelah muncul ancaman dari Iran.
Beberapa duta besar juga diminta untuk tidak tampil dalam acara publik dengan alasan keamanan.
Selain itu, para diplomat Israel di luar negeri telah mengungkapkan kekhawatirannya bahwa kedutaan mereka akan menjadi target pembalasan Iran.
“Setelah meletusnya perang di Gaza, telah diambil langkah-langkah untuk keluarga duta besar Israel. Situasi bahkan menjadi makin rumit setelah serangan di Damaskus. Harus dicatat bahwa anak-anak kami bersekolah di sekolah internasional bersama dengan anak-anak dari negara muslim, menambah kekhawatiran lain,” kata seorang diplomat Israel.
Muncul aturan ketat di beberapa kedutaan Israel di sejumlah negara. Para staf di sana bahkan tidak diizinkan meninggalkan kediaman dan pergi berbelanja.
"Dalam beberapa kasus, kami terpaksa memanggil kembali beberapa diplomat di luar negeri karena peringatan dan risiko,” kata salah satu pejabat Kemenlu Israel.
Di beberapa negara, diplomat Israel juga diminta tak bepergian ke tempat-tempat yang dikaitkan dengan Israel atau orang Israel.
Mereka diperintahkan untuk lebih berhati-hati dan mengubah rutinitas dan rute mereka serta mengurangi aktivitas bepergian.
Dikutip dari Al-Mayadeen, pengamat militer Italy Blumental mengungkapkan bahwa Israel telah meningkatkan kewaspadaan di kedutaan Israel di seluruh dunia hingga tingkat tertinggi.
Blumental turut menyebut beberapa kedutaan Israel di sejumlah negara telah dievakusi setelah adanya asesmen situasi oleh Shin Bet dan Kementerian Luar Negeri Israel.
Menurut dia, sejumlah diplomat Israel di luar negeri telah dievakuasi ke lokasi alternatif.
Baca juga: Di Ambang Perang Lawan Israel, Iran Punya Cukup Uranium untuk Bikin Senjata Nuklir dalam 6 Pekan
Adapun Ynet sebelumnya telah melaporkan bahwa pemerintah Israel sudah memerintahkan peningkatan keamanan di seluruh dunia setelah serangan Israel di Damaskus.
“Kami meminta kalian untuk terus mengambil langkah pencegahan dan lebih waspada saat operasi rutin,” demikian bunyi perintah yang disampaikan kepada para diplomat Zionis.
(oln/khbrn/*)