Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
Deutsche Welle

Iran Laporkan Eksodus Tenaga Kerja Kesehatan ke Luar Negeri

Sejak beberapa pekan, tenaga perawat di Iran melakukan aksi mogok nasional demi kondisi kerja dan upah yang lebih baik. Kebanyakan…

zoom-in Iran Laporkan Eksodus Tenaga Kerja Kesehatan ke Luar Negeri
Deutsche Welle
Iran Laporkan Eksodus Tenaga Kerja Kesehatan ke Luar Negeri 

Inflasi semakin dipicu oleh terus merosotnya mata uang lokal, rial, akibat sanksi ekonomi terhadap Iran. Anjloknya nilai tukar rial membuat biaya impor menjadi jauh lebih mahal.

Pemerintahan baru, beban lama

Ketika dilantik pada 27 Agustus lalu, Menteri Kesehatan Iran yang baru, Mohammad Reza Zafarqandi, berjanji akan mendukung hak dan tuntutan perawat. Pada saat yang sama, ahli bedah jantung tersebut mengakui bahwa pemerintah baru akan membayar tunggakan gaji dan bonus staf perawat senilai lebih dari 75 triliun rial atau setara dengan Rp2,9 triliun

Jumlah ini niatnya akan ditransfer ke rekening staf perawat dalam beberapa tahap. Anggaran untuk ini berasal dari “Dana Pembangunan Nasional”.

Anggaran tersebut diambil dari sebagian pendapatan minyak negara demi pembangunan ekonomi dan investasi pada proyek-proyek non-minyak. Dana tersebut dimaksudkan untuk berkontribusi dalam mendiversifikasi perekonomian dan menjamin kesejahteraan bagi generasi mendatang.

Tapi di tengah embargo dan krisis ekonomi, menurut informasi resmi, lebih dari USD100 miliar telah “dipinjam” dari dana pembangunan dalam beberapa tahun terakhir, namun belum dilunasi.

Pemerintah membiayai 40 persen anggarannya dengan pendapatan dolar dari ekspor minyak. Karena perselisihan mengenai program nuklir Iran, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap perdagangan minyak Republik Islam.

Sebabnya, Iran menjual hasil minyaknya di bawah harga pasar, terutama ke Cina. Menurut kantor berita Reuters, harga satu barel atau sekitar 280 liter minyak ringan Iran untuk Cina adalah lima dolar di bawah harga pasar dunia untuk jenis Brent dari Laut Utara.

BERITA TERKAIT

(rzn/yf)

Sumber: Deutsche Welle
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas