Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
Deutsche Welle

Rute Balkan: Jalur Gemuk Pengungsi dan Pendatang Gelap

Kawasan perbatasan Serbia-Bosnia di Sungai Drina jadi jalur mengungsi yang ramai di Balkan. Ada penduduk setempat yang mendapatkan…

zoom-in Rute Balkan: Jalur Gemuk Pengungsi dan Pendatang Gelap
Deutsche Welle
Rute Balkan: Jalur Gemuk Pengungsi dan Pendatang Gelap 

Tiga pemuda baru saja keluar dari sungai, celana dan kaosnya masih basah.

"Kami baru saja berenang,” kata salah satu dari mereka, yang memperkenalkan dirinya sebagai Aman Haruel dan mengatakan bahwa dia berusia 20 tahun.

"Kami melihat tidak ada orang yang berdiri di seberang, lalu kami berangkat. Bahkan di beberapa tempat sungainya kering. Kami basah, tapi matahari bersinar dan kami akan segera kering lagi." Ketiganya tertawa.

Mereka datang dari Maroko dan merupakan pengungsi dalam perjalanan ke Eropa Barat.

Mereka pertama kali datang ke Yunani melalui Turki, kemudian ke Serbia melalui Makedonia Utara. Hingga beberapa hari yang lalu mereka berada di pusat penerimaan dekat Beograd.

Di sini, di perbatasan Sungai Drina antara Serbia dan Bosnia-Herzegovina, mereka menunggu kesempatan bagus untuk menyeberang. "Tidak ada masalah, tidak ada masalah,” kata mereka hampir di setiap kalimat.

Namun, salah satu dari mereka mengalami luka lecet di kakinya saat menyeberangi sungai. Seorang anggota tim relawan Palang Merah Bosnia, yang kebetulan berada di lokasi, membalut lutut kanannya.

BERITA TERKAIT

Perbatasan Sungai Drina dengan Serbia yang panjangnya sekitar 100 kilometer merupakan bagian dari jalur Balkan bagi para pengungsi.

Puluhan orang datang ke Bosnia secara ilegal setiap hari melalui jalur ini dan hampir tidak ada yang menghentikan mereka.

"Semuanya tampak terorganisir”

Nihad Suljic juga memperhatikan bahwa jumlah pengungsi di Drina meningkat tajam dalam beberapa bulan terakhir. Selain pekerjaan tetapnya di Kota Tuzla, Bosnia timur, pria berusia 34 tahun ini adalah aktivis hak asasi manusia dan membantu pengungsi yang terlantar.

"Dalam hal migrasi, Bosnia sekali lagi menjadi pusat perhatian,” kata Suljic kepada DW. "Tetapi tidak seperti pada tahun-tahun Corona dan sebelumnya, penyelundup manusia kini tampaknya terintegrasi sempurna ke dalam struktur tersebut.”

Dulu, setelah melintasi perbatasan, pengungsi berjalan dalam kelompok kecil menuju pusat penerimaan atau langsung melanjutkan perjalanan menuju Kroasia. Sekarang, mereka hampir tidak terlihat lagi di jalanan. "Segala sesuatunya tampak terorganisir dengan sempurna,” kata Nihad.

Miroslav Radisic memiliki penginapan yang terletak hanya beberapa meter dari perbatasan Bosnia-Serbia di Sepak, sekitar 20 kilometer di utara kota kecil Zvornik di Bosnia.

Radisic mengatakan bisnis dengan pengungsi sedang booming, semuanya terhubung dan semua orang di wilayah tersebut mengetahuinya.

Kekurangan personel, tidak ada penjagaan di perbatasan

Halaman
12
Sumber: Deutsche Welle
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas