Unjuk Rasa Terbesar di Israel sejak 7 Oktober 2023, Teriakan Netanyahu Pembunuh Bergemuruh
Unjuk rasa terbesar di Israel sejak 7 Oktober 2023, setidaknya 750.000 warga turun ke jalan mendesak gencatan senjata di Gaza.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.com - Gelombang unjuk rasa terbesar sejak 7 Oktober 2023 tengah terjadi di Israel.
Diperkirakan ada 750.000 warga Israel turun ke jalan, menuntut pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menyetujui kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Desakan itu disampaikan dengan harapan sisa sandera Israel di Gaza bisa segera dibebaskan.
Aksi unjuk rasa itu berlangsung pada Sabtu (7/9/2024), di kota-kota seluruh Israel, termasuk Tel Aviv dan Haifa, Yedioth Ahronoth melaporkan.
Channel 12, sebagaimana dikutip Anadolu Ajansi, mencatat aksi unjuk rasa itu merupakan "salah satu yang terbesar yang pernah ada sejak 7 Oktober 2023."
Sementara itu, pembicara dalam aksi unjuk rasa itu menuduh Netanyahu "bersikeras mempertahankan posisi militer Israel di Koridor Philadelphia untuk menggagalkan kesekapatan pembebasan sandera."
"Dia hanya ingin menjaga pemerintahan sayap kanannya tetap utuh," kata pembicara itu, dilansir The Times of Israel.
The Times of Israel menambahkan pembicara aksi unjuk rasa memimpin teriakan "Netanyahu pembunuh!" yang disambut gemuruh demonstran lainnya.
Gerakan Bring Them Home Now mengunggah di X, "unjuk rasa terbesar dalam sejarah Israel sedang berlangsung saat ini, dengan lebih dari setengah juta pendukung, yang menyerukan kesepakatan yang akan membawa pulang semua 101 sandera. Selain itu, seperempat juta orang berdemonstrasi di seluruh Israel."
Menyusul penemuan enam jenazah tawanan di terowongan Gaza pada pekan lalu, gerakan tersebut mengatakan "rakyat Israel sudah muak."
"Rakyat Israel menyerukan 'Setujui kesepakatan gencatan senjata'," katanya.
Baca juga: Yair Lapid Peringatkan Kemungkinan Perang Abadi di Gaza: Netanyahu Tak Tertarik Gencatan Senjata
Aksi Protes Meningkat sejak 7 Oktober 2023
Al Jazeera, mengutip data yang dikumpulkan Proyek Data Lokasi dan Peristiwa Konflik Bersenjata (ACLED), antara 7 Oktober 2023 hingga 30 Agustus 2024, mencatat setidaknya ada 1.240 aksi unjuk rasa yang telah terjadi di Israel.
Frekuensinya terus meningkat, menurut data tersebut.
Diketahui, gelombang protes sudah menghantam Israel sejak sebelum perang di Gaza berlangsung.