Perang Rusia-Ukraina Hari ke-930: Ukraina Ingin Hantam Gudang Senjata Rusia yang Disuplai Rudal Iran
Perang Rusia-Ukraina hari ke-930: Ukraina ingin menghancurkan gudang senjata Rusia yang diduga menyimpan rudal balistik dari Iran.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
"Kami ingin memiliki kemampuan untuk menyumbangkan Gripen ke Ukraina pada tahap selanjutnya," kata Jonson.
Latvia Klaim Rusia Pakai Drone Shahed Iran
Latvia mengatakan pesawat nirawak Rusia yang jatuh di wilayahnya adalah Shahed rancangan Iran yang dipersenjatai penuh.
"Hulu ledak peledak itu menancap setengah meter ke dalam tanah dan dinetralkan di tempat, sehingga tidak terjadi ledakan," kata Jenderal Leonids Kalnins, komandan angkatan bersenjata Latvia.
"(Ini) memungkinkan perwira intelijen militer kami untuk mengumpulkan semua puing dan sisa-sisa pesawat nirawak untuk penyelidikan lebih lanjut, yang rinciannya akan dibagikan kepada semua mitra NATO kami," lanjutnya.
"Drone itu terlihat oleh pertahanan udara kami saat masih jauh di dalam wilayah udara Belarusia, yang memberi kami waktu untuk bereaksi," tambahnya.
Pemerintah Latvia telah memanggil kuasa usaha Rusia untuk memberikan penjelasan.
Rusia Klaim Rebut 1 Desa Lagi di Pokrovsk
Rusia mengklaim pasukannya telah maju terus di garis depan timur Ukraina, merebut desa Memryk, sebelah timur kota Pokrovsk.
Staf umum Ukraina tidak menyebutkan perkembangan tersebut.
Sebelumnya, kantor berita Reuters mengutip blog perang Ukraina yang melaporkan Memryk telah jatuh ke tangan Rusia minggu lalu.
Sementara Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan pasukan Kyiv mampu bertahan.
PBB: Rusia Hancurkan Fasilitas Publik di Ukraina
Volker Türk, komisioner hak asasi manusia PBB, mengatakan warga Ukraina terjebak dalam siklus teror.
"Penduduk Ukraina terjebak dalam siklus teror melalui serangan Rusia terhadap fasilitas sipil seperti rumah sakit, sekolah, supermarket, dan infrastruktur energi," katanya kepada dewan hak asasi manusia PBB.
"Saya khawatir dengan nasib warga Ukraina pada musim dingin mendatang," lanjutnya.
Volker Türk khawatir dengan dampak eskalasi pertempuran baru-baru ini terhadap warga sipil, termasuk di wilayah Rusia seperti Kursk, Belgorod, dan Briansk, tempat PBB meminta akses kepada Rusia tetapi ditolak.