Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Putin Bersedia ke Turki jika Dikawal Jet Tempur Rusia, Sistem Pertahanan NATO Akan Dimatikan?

Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan sudi melawat ke Turki jika dikawal dengan jet tempur Rusia.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Putin Bersedia ke Turki jika Dikawal Jet Tempur Rusia, Sistem Pertahanan NATO Akan Dimatikan?
Kolase Tribunnews
SU-57 Rusia (atas) dan pesawat jet bomber SU-34 Fullback. 

TRIBUNNEWS.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan bersedia berkunjung ke Turki jika diantar atau dikawal dengan jet tempur Rusia.

Sejak tahun lalu Putin sudah berulang kali menunda atau membatalkan kunjungannya ke Turki yang menjadi anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Para pejabat Rusia mengungkapkan sejumlah alasan yang diduga menjadi alasan pembatalan kunjungan itu.

Beberapa mengatakan Putin menghindari kunjungan ke negara-negara yang bukan anggota Uni Soviet sejak perang Rusia-Ukraina meletus. Yang lainnya berujar bahwa Rusia pada awal tahun ini adalah alasannya.

Sementara itu, dikutip dari Middle East Eye, sumber yang dekat Rusia mengatakan syarat-syarat yang diminta Putin adalah alasan utama kunjungannya ke Turki ditunda.

Sumber itu mengklaim Putin akan bersedia terbang ke Turki apabila dia dikawal oleh jet tempur Rusia. Barangkali Putin mengkhawatirkan kemampuan Ukraina untuk menembak jatuh pesawat di jalur terbang.

Adapun permintaan Rusia agar Putin terbang dikawal jet tempur Rusia dan mendarat di wilayah Turki menjadi persoalan rumit. Sistem pertahanan udara NATO di Turki bisa menganggap jet tempur itu sebagai target militer.

Vladimir Putin
Vladimir Putin (RIA Novosti / kremlin.ru)
Berita Rekomendasi

Kata sumber yang mengetahui hal itu, besar kemungkinan Turki tidak akan mematikan sistem pertahanan itu untuk memenuhi permintaan Rusia.

Adapun pejabat Rusia dan Turki sudah membahas bahwa Putin akan tiba di Turki pada minggu pertama bulan Oktober mendatang.

Namun, sumber mengatakan permintaan Putin di atas akan membuat kunjungan itu mungkin tidak dilaksanakan. Adapun Putin terakhir kali berkunjung ke Turki tahun 2014.

Dua mantan duta besar Turki mengatakan permintaan Rusia itu sangat tidak wajar.

Baca juga: Teman Dekat Putin Dibuang Zelensky: Tukar Orang Ini dengan Warga Kami yang Ditawan Rusia

“Pemerintah Turki mungkin mengirim jet tempur untuk mengirim jet tempur untuk mengawal kepala negara lain sebagai salah satu isyarat,” kata salah satu mantan duta besar Turki.

“Namun, saya tidak mengingat kapan ada kunjungan ketika kepala negara lain ingin membawa jet tempurnya.”

Sementara itu, mantan dubes lainnya menyebut tidak ada protokol khusus untuk permintaan seperti itu sehingga menjadi perdebatan.

Permintaan Rusia tidak hanya perihal jet tempur. Negara terbesar di dunia itu juga mengeluhkan tiga hotel terbesar di Ankara yang merupakan bisnis milik Amerika Serikat (AS).

Menurut sumber yang mengetahui persoalan itu, jaringan hotel AS di Turki dianggap tidak aman bagi Putin.

Oleh karena itu, muncul kemungkinan Turki akan menyediakan wisma tamu untuk ditempati Putin. Protokol seperti itu belum pernah dilakukan belakangan ini.

Sumber yang didapatkan Middle East Eye, mengatakan kekhawatiran Putin mengenai keamanan mungkin menjadi alasan kunjungannya ke Turki ditunda.

Pejabat Rusia takut nantinya ada percobaan pembunuhan di Turki yang menjadi anggota NATO.

Putin bisa saja tidak perlu tinggal di hotel apabila dia hanya berada di Turki sehari.

Sebagai contoh, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi pekan lalu tidak menginap saat berkunjung ke Turki.

Hubungan strategis Turki-Rusia terjalin berkat perdagangan dan pariwisata. Meski demikian, hubungan keduanya terkadang merenggang.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-928, Pasukan Putin Rugi Kehilangan 625 Ribu Tentara

Awal tahun ini Putin mengkritik Turki karena mengirimkan senjata ke Ukraina yang sedang melawan Rusia.

Rusia juga mengeluhkan sistem perbankan Turki yang sebagian besar menghentikan transaksi dengan Rusia setelah sanksi dari AS dijatuhkan.

Sanksi itu mengancam lembaga keuangan yang bertransaksi dengan bank-bank Rusia. Dilaporkan ada kerugian perdagangan bilateral.

(Tribunnews/Febri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas