Tak Diberi Israel Akses ke Gaza, ICC Sulit Selidiki Pembantaian di Al-Mawasi Pakai Citra Satelit
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengungkapkan mereka tidak dapat akses untuk menyelidiki pembantaian Al-Mawasi menggunakan citra satelit.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Kemudian mantan jaksa ICC Fatou Bensouda juga mendapatkan ancaman dari Israel.
Ancaman tersebut terjadi ketika ia akan membuka penyelidikan di Gaza.
Kongres AS sebelumnya membuat rancangan undang-undang yang mengizinkan penerapan sanksi terhadap ICC apabila melakukan penyelidikan.
Hal tersebut mendapat kecaman dari para anggota ICC.
Serangan di Al-Mawasi
Israel telah melancarkan serangan mematikan dengan menargetkan tenda-tenda di kamp Al-Mawasi pada hari Selasa (10/9/2024).
Serangan ini menewaskan 40 orang dan 60 lainnya mengalami luka-luka.
Pertahanan Sipil mengatakan telah menemukan 40 jenazah dari serangan di zona kemanusiaan yang dikenal sebagai Mawasi.
Upaya pencarian dan penyelamatan terus dilakukan.
"Petugas kami masih berupaya menemukan 15 orang hilang akibat serangan terhadap tenda-tenda pengungsi di Mawasi, Khan Younis," kata pejabat pertahanan sipil Gaza Mohammed Al-Mughair, dikutip dari The New Arab.
Dalam pernyataan terpisah, juru bicara pertahanan sipil Mahmoud Basal mengatakan bahwa orang-orang yang berlindung di kamp tersebut belum diperingatkan tentang serangan tersebut.
Basal mengatakan tenda-tenda mengalami kerusakan parah akibat serangan Israel.
"Lebih dari 20 hingga 40 tenda rusak total," katanya.
Militer Israel mengklaim serangan tersebut menargetkan pejuang Hamas yang berada di Al-Mawasi.
"Pesawat kami telah menyerang sejumlah besar pejuang Hamas yang beroperasi di dalam pusat komando dan kontrol yang tertanam di dalam Daerah Kemanusiaan di Khan Younis," klaim Israel.