30 Roket Al-Qassam Hantam Pangkalan Militer Israel, Targetkan Markas Besar Brigade Barat ke-300 IDF
Brigade Al-Qassam melaporkan pihaknya telah menargetkan pangkalan militer Israel menggunakan 30 roket yang diluncurkan dari Lebanon selatan.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.com - Kelompok sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, meluncurkan 30 roket dari Lebanon selatan dan menargetkan pangkalan militer Israel, Rabu (11/9/2024).
Al-Qassam mengungkapkan, operasi tersebut dilancarkan untuk menyerang markas besar Brigade Barat ke-300 Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Khirbet Maar, Galilea barat.
Serangan itu ditujukan untuk menyerang posisi artileri brigade, pusat pemeliharaan, dan area perakitan senjata pasukan.
"Pukul 17.15, Brigade Al-Qassam membombardir markas besar Brigade Barat ke-300 musuh di Khirbet Maar di Galilea Barat di wilayah Palestina utara yang diduduki dari Lebanon selatan menggunakan 30 roket, yang menargetkan posisi artileri Brigade, pusat pemeliharaannya, dan pasukan musuh yang berkumpul di sana," urai Al-Qassam, Rabu, dikutip dari Al Mayadeen.
Sementara itu, Brigade Al-Quds mengumumkan pejuangnya berhasil meledakkan kendaraan militer lapis baja milik Israel di Jalan Mansoura dekat zona industri al-Shujaiya.
Operasi serupa juga dilakukan Al-Quds di Tubas tengah dan arah Thaghra.
Al-Quds mengungkapkan, di wilayah Tubas tengah dan arah Thaghra, mereka berhasil menyerang pasukan Israel dan kendaraan militernya menggunakan rentetan peluru.
"Pejuang kami di Tubas tengah menghadapi pasukan pendudukan yang menyerang dari berbagai arah dan menghujani pasukan dan kendaraan militer musuh di arah Thaghra dengan rentetan peluru yang sangat banyak," ungkap Al-Quds, Rabu, dilansir Palestine Chronicle.
Di tempat terpisah, kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah, juga masih getol menyerang Israel.
Pada Rabu, Hizbullah setidaknya telah melancarkan beberapa operasi terhadap Israel.
Operasi itu menargetkan barak militer hingga bunker tempat pasukan Israel bersembunyi.
Baca juga: Tentara Israel Salah Bunuh Sandera saat Targetkan Pemimpin Hamas, Sengaja Disembunyikan dari Publik
Berikut rinciannya:
1. Pukul 8.30 waktu setempat: Pejuang Hizbullah menargetkan tentara Israel yang berkumpul di lokasi militer al-Raheb menggunakan roket.
2. Pukul 10.25 waktu setempat: Pejuang Hizbullah menargetkan lokasi Ruwaisat al-Qarn di Shebaa Farms menggunakan senjata roket.
3. Pukul 10.25 waktu setempat: Pejuang Hizbullah menyerang Barak Zibdeen di Perkebunan Shebaa menggunakan roket.
4. Pukul 12.25 waktu setempat: Pejuang Hizbullah menargetkan bunker pasukan Israel di pemukiman Metula.
5. Pukul 18.00 waktu setempat: Pejuang Hizbullah menargetkan tentara Israel di lokasi militer al-Ibad.
6. Menanggapi agresi Israel di Nabatieh-Zibdeen, pejuang Hizbullah menargetkan pos pemeriksaan militer di pemukiman Dan.
7. Pejuang Hizbullah menargetkan pangkalan militer milik Divisi ke-146 di Abirim menggunakan roket Katyusha.
Helikopter Black Hawk Israel Jatuh
Sementara itu, militer Israel melaporkan helikopter Black Hawk yang ditumpangi pasukannya jatuh di Koridor Philadelphia, Rabu.
Baca juga: 12 Kapal Israel Jadi Sasaran Iran, Panglima Tertinggi IRGC: Ini adalah Serangan Balasan
Menyusul kecelakaan itu, militer Israel menghentikan penggunaan armada tersebut.
Menurut surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, empat tentara Israel yang terluka menderita cedera serius.
Sementara, dua lainnya tewas akibat insiden itu.
Situs berita Israel lainnya, Walla, melaporkan, jika helikopter tersebut jatuh akibat masalah teknis atau kesalahan manusia, hal ini akan menjadi pertama kalinya insiden semacam itu terjadi dalam lebih dari 30 tahun.
Namun, beberapa analis telah menyorot kemungkinan masalah penyebab helikopter Black Hawk jatuh.
Pertama, tentara Israel jarang menggunakan helikopter Black Hawk untuk mengangkut tentara yang terluka.
Kedua, tidak ada penjelasan rasional mengapa lebih dari sepuluh prajurit berada dalam helikopter yang sama hanya untuk mengangkut satu prajurit yang terluka.
Ketiga, penundaan yang lama dalam mencapai tempat jatuhnya helikopter, dan 'operasi rumit' yang menyusul 'insiden sulit' tersebut menimbulkan lebih banyak pertanyaan tentang hakikat misi sebenarnya, dan lokasi jatuhnya helikopter.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)