Ukraina Segera Gunakan Misil Domestik untuk Lawan Rusia?
Guna mengurangi ketergantungan pada mitra Barat, Ukraina mengembangkan produksi rudal jarak jauh sendiri untuk melawan Rusia. Presiden…
"Misalnya, serangkaian senjata antitank, seperti Stugna dan Corsair, saat ini sedang diproduksi massal. Atau rudal antikapal R-360 Neptun," ujarnya.
Produk buatan Kyiv ini telah digunakan angkatan bersenjata sejak 2020, seperti halnya sistem rudal pesisir RK-360MC, yang dirancang untuk mendeteksi dan menghancurkan kapal musuh dari berbagai kelas, kata Shurez.
Rudal Neptun memiliki hulu ledak seberat 150 kilogram dan jangkauan hingga 300 kilometer.
Pada 13 April 2022, salah satu peristiwa paling penting dalam perang Ukraina-Rusia terjadi: dua rudal Neptun menenggelamkan kapal induk Rusia, Moskva.
Pada tahun 2023, terungkap bahwa perancang Ukraina telah memodifikasi rudal laut Neptun menjadi versi yang mampu mengenai kapal dan target darat.
Yang baru dalam program rudal domestik Ukraina
Menurut laporan media, Ukraina juga mengerahkan rudal sistem pertahanan udara S-200 untuk menyerang jauh ke wilayah Rusia pada tahun lalu.
Rudal-rudal ini kini telah dimodifikasi sehingga dapat juga mengenai sasaran darat. Kyiv belum secara resmi mengonfirmasi hal ini, tetapi seorang perwakilan pemerintah mengatakan kepada BBC Ukraina bahwa pekerjaan tersebut sedang berlangsung.
"Dalam situasi saat ini, kami harus mencari jalan keluar. Kami telah menemukan solusinya dengan S-200, dan sejauh ini tampaknya berjalan dengan baik," kata pejabat tersebut.
Negara tersebut juga menggunakan pesawat nirawak pengintai Soviet Tu-141 Strizh yang telah dimodernisasi. Pesawat nirawak ini bermesin turbo dan dapat mencapai kecepatan sekitar 1.000 kilometer per jam. Menurut Dinas Intelijen Pertahanan Ukraina, pesawat nirawak ini telah menghancurkan pesawat pengebom jarak jauh Rusia Tu-95 di Engels pada tahun 2023.
Ukraina buat rudal balistik pertama
Pada akhir Agustus, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy merayakan keberhasilan uji coba rudal balistik lokal pertama. Namun, Zelenskyy tidak mengatakan jenis rudal yang digunakan. Karena alasan kerahasiaan, Kementerian Pertahanan juga menolak berkomentar tentang program rudal tersebut kepada DW. Hanya disebutkan bahwa anggaran nasional telah digunakan untuk mendanai program ini.
Diketahui bahwa industri pertahanan Ukraina telah mengembangkan rudal balistik sejak 2006. Ini adalah rudal jarak pendek Sapsan, yang memiliki diameter badan pesawat 0,9 meter dan jangkauan 500 kilometer. Rudal tersebut dikenal dengan nama Hrim-2. Ukraina dikatakan telah memproduksi Hrim-2 dengan diameter 0,6 meter dan jangkauan 280 kilometer untuk Arab Saudi.
Sejak pecahnya perang, Ukraina belum pernah berkomentar tentang pengembangan Sapsan kepada publik, meski Rusia berulang kali mengeklaim telah menjatuhkan rudal Hrim-2 buatan Ukraina.
"Ukraina tentu saja mampu memproduksi roket dalam jumlah yang cukup untuk berperang dengan Rusia," analis militer Inggris dan mantan perwira intelijen militer Inggris, Frank Ledwidge mengatakan kepada DW.
(ae/hp)