Australia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Main Medsos, Pemerintah Masih Godok Metode Verifikasi Usia
Pemerintah Australia berencana melarang anak-anak menggunakan media sosial (medsos), Selasa (10/9/2024).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
Undang-undang tersebut akan menempatkan Australia sebagai negara pertama di dunia yang memberlakukan pembatasan usai dalam penggunaan media sosial.
Partai oposisi Australia juga telah berjanji untuk menerapkan larangan media sosial bagi anak-anak di bawah usia 16 tahun, jika memenangkan pemilihan umum yang akan diselenggarakan pada bulan Mei tahun depan.
Sudah pernah diterapkan Uni Eropa
Banyak negara mengambil langkah untuk melindungi anak-anak dari dampak buruk media sosial, termasuk perundungan, perjudian, dan kejahatan dunia maya.
Sebelumnya, CNN melaporkan, Uni Eropa pernah mencoba menerapkan pembatasan usia namun gagal karena keluhan masyarakat yang meluas, sebagian masyarakat Australia juga mengkhawatirkan hal serupa.
Sebagian pihak juga telah mengecam keras rencana pemerintah ini dengan menyinggung hak asasi manusia.
Reaksi aktivis daring
Dikutip Reuters, beberapa kalangan bahkan menganggap larangan bermedia sosial pada anak-anak justru akan mendorong aktivitas daring diam-diam yang justru dapat memunculkan dampak negatif yang lebih banyak.
Daniel Angus, direktur Pusat Penelitian Media Digital Universitas Teknologi Queensland menyebut kebijakan ini sebagai langkah yang terburu-buru ini.
Ia menilai hal ini dapat menimbulkan bahaya serius.
"Mengecualikan kaum muda dari partisipasi yang bermakna dan sehat di dunia digital, yang berpotensi mendorong mereka ke ruang daring berkualitas rendah," paparnya.
Lalu, Komisioner Keamanan Elektronik Australia sendiri bahkan telah memperingatkan pemerintah bahwa "pendekatan berbasis pembatasan dapat membatasi akses kaum muda".
Mereka berpendapat, aturan bari ini malah bisa saja mendorong anak-anak mencari cara menggunakan media sosial secara diam-diam dan ilegal.
Ujungnya, kebijakan baru ini jadi bumerang, dan justru akan semakin mempersulit pemerintah untuk mengontrol aktivitas digital generasi muda.
Sementara itu, Lisa Given, pakar teknologi informasi di Royal Melbourne Institute of Technology, mengatakan rencana pemerintah juga akan mencegah anak-anak mengakses konten yang bermanfaat.
“Ini adalah instrumen yang sangat tumpul yang berpotensi mengecualikan anak-anak dari beberapa dukungan yang sangat, sangat membantu di media sosial.”