Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Takut Diserang Iran, Israel Salahkan AS: Proksi Teheran Masih Jadi Ancaman Besar bagi Kami

Israel menyalahkan Amerika Serikat (AS) karena dianggap tak bersikap tegas terhadap Iran dan proksi-proksinya.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
zoom-in Takut Diserang Iran, Israel Salahkan AS: Proksi Teheran Masih Jadi Ancaman Besar bagi Kami
Saman / Middle East Images / Middle East Images via AFP
Rudal-rudal Iran dipamerkan di alun-alun Azadi (Kebebasan) di Teheran barat selama unjuk rasa untuk memperingati ulang tahun ke-45 Revolusi Islam Iran 1979, pada 11 Februari 2024 - Israel menyalahkan Amerika Serikat (AS) karena dianggap tak bersikap tegas terhadap Iran dan proksi-proksinya. 

TRIBUNNEWS.com - Kepala Keamanan Israel yang berbicara dengan syarat anonim, mengungkapkan keresahannya atas sikap Amerika Serikat (AS) terhadap Iran.

Menurutnya, pemerintahan Joe Biden telah menempatkan Israel dalam risiko besar karena tak bisa bersikap tegas terhadap Iran dan proksi-proksinya.

Di tengah ketegangan regional pasca-kematian Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, Israel mendesak AS untuk bersikap tegas, bila perlu memberikan ancaman, kepada Iran.

"Amerika tidak pernah sekalipun mengancam akan menyerang Iran, tidak sekalipun. Mereka (AS) hanya berbicara tentang pertahanan," kata pejabat itu, dikutip dari Iran International.

Ia berpendapat, kurangnya sikap tegas dari AS telah membuat Iran semakin berani.

Hal itu, lanjutnya, meningkatkan ancaman keamanan terhadap kawasan di Timur Tengah dan membahayakan keselamatan Israel.

"Amerika menggunakan terminologi yang lunak dan tidak memiliki efek jera (terhadap Iran) sama sekali," ujar dia.

BERITA TERKAIT

"Proksi-proksi Iran di perbatasan Israel saat ini masih menjadi ancaman besar bagi kami, seperti sebelumnya," imbuh dia.

Diketahui, sejak perang di Gaza berlangsung pada 7 Oktober 2023, Israel hampir setiap hari diserang roket, rudal, dan drone oleh proksi terbesar Iran, Hizbullah.

Selain Hizbullah, proksi Iran di Irak, Yaman, dan Suriah, juga melancarkan serangan terhadap Israel.

Tak hanya soal sikap AS kepada Iran, Kepala Keamanan Israel juga menyinggung sikap Biden terhadap Hamas.

Baca juga: Tentara Israel Salah Bunuh Sandera saat Targetkan Pemimpin Hamas, Sengaja Disembunyikan dari Publik

AS diketahui mendesak Israel untuk menerima kesepakatan gencatan senjata.

Hal itu dianggap pejabat Israel itu sebagai isyarat, Tel Aviv berarti menyerah kepada Hamas.

"Lagi-lagi AS menempatkan kami pada risiko besar di seluruh negeri dengan mengirimkan pesan kepada Hamas bahwa mereka telah menang," ungkapnya.

"Mereka memperlakukan Hamas seperti mereka selalu memperlakukan Iran, sangat hati-hati," lanjut Kepala Keamanan itu.

"Kami menghadapi Hizbullah di utara, beberapa kelompok teroris termasuk Hamas di Tepi Barat, Houthi yang menguasai Laut Merah di selatan serta Hamas, dan Suriah. Belum lagi Irak," pungkasnya.

Panglima Tertinggi IRGC Pastikan Serangan Balasan kepada Israel

Sebelumnya, Iran melayangkan ancaman baru terhadap Israel terkait serangan balas dendam.

Ancaman itu disampaikan Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Hossein Salami, Minggu (8/9/2024).

Hossein meyakini serangan Iran akan membuat Israel mengalami mimpi buruk.

"Mimpi buruk pembalasan Iran akan membayangi Israel," tegasnya, Minggu, dikutip dari Iran International.

Kepala Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran Hossein Salami menyampaikan pidato saat pemakaman Razi Moussavi, komandan senior Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran yang tewas pada 25 Desember dalam serangan Israel di Suriah, di Teheran, pada 28 Desember 2023.
Kepala Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran Hossein Salami menyampaikan pidato saat pemakaman Razi Moussavi, komandan senior Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran yang tewas pada 25 Desember dalam serangan Israel di Suriah, di Teheran, pada 28 Desember 2023. (ATTA KENARE / AFP)

Baca juga: Panglima IRGC: Tanda-tanda Kejatuhan Israel Makin Nyata, Yakinlah Pembalasan Akan Datang!

Ia juga memastikan serangan terhadap Israel akan berbeda dari sebelumnya.

Saat ditanya kapan, di mana, dan bagaimana serangan itu akan dilakukan, Salami hanya memastikan pembalasan terhadap Israel bakal terlaksana.

"Ini (serangan Iran) akan berbeda, semua orang akan segera mengetahuinya," kata Salami.

Sementara itu, pejabat Iran mengisyaratkan respons Teheran mungkin tidak melibatkan serangan langsung berskala besar.

Bahkan, pernyataan Salami pada Minggu, dianggap sebagai kemungkinan bagi Iran menghindari eskalasi besar.

Pernyataan Salami terindikasi menunjukkan respons yang lebih terencana, mungkin asimetris, ketimbang operasi militer langsung dan terbuka.

Sejak kematian Ismail Haniyeh di Teheran pada 31 Juli 2024, Iran terus mengeluarkan ancaman terhadap Israel.

Namun, hingga saat ini, belum ada serangan langsung dari Iran.

Hal ini tak seperti serangan Iran ke Israel pada April 2024, setelah Tel Aviv menargetkan kompleks konsulat Iran di Damaskus, Suriah.

Iran sendiri saat ini tengah menghadapi dilema terkait rencana mereka melakukan serangan balas dendam terhadap Israel.

Serangan langsung berisiko memicu eskalasi militer besar-besaran, yang berpotensi membuat target-target utama di Iran menjadi sasaran pembalasan.

Di sisi lain, kegagalan bertindak akan merusak kredibilitas Iran di kawasan Timur Tengah, khususnya di antara sekutu dan pasukan proksinya.

Hal ini menempatkan Iran dalam posisi yang menantang, menyeimbangkan kebutuhan untuk mempertahankan reputasinya dengan bahaya eskalasi konflik lebih lanjut.

Diketahui, ketegangan di Timur Tengah meningkat setelah kematian Ismail Haniyeh di Teheran pada 31 Juli 2024.

Iran menuding Israel menjadi dalam di balik kematian Haniyeh, namun Tel Aviv masih bungkam.

Meski demikian, pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan Israel langsung menghubungi Gedung Putih begitu Haniyeh tewas dan mengklaim mereka bertanggung jawab.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas