Guyuran 55 Roket Hizbullah Bakar Kota Safed, Israel Balas Serang Lebanon Selatan
Dalam serangan pertama, sekitar 20 roket Hizbullah ditembakkan dan dalam serangan kedua, sekitar 35 roket. Roket memicu kebakaran di Kota Safed Israel
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Guyuran 55 Roket Hizbullah Bakar Kota Safed, Israel Balas Serang Lebanon
TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel (IDF) menyatakan sekitar 55 roket telah ditembakkan ke Safed dan daerah sekitarnya padan Sabtu (14/9/2024).
Serangan dilakukan kelompok perlawanan Hizbullah dalam serangan secara bergelombang.
Dalam serangan pertama, sekitar 20 roket ditembakkan dan dalam serangan kedua, sekitar 35 roket. Beberapa berhasil dicegat sementara yang lain jatuh di area terbuka. Tidak ada laporan korban luka.
Baca juga: Wasekjen Hizbullah Ancam Israel: Perang di Lebanon akan Hasilkan Eksodus Besar-besaran Pemukim Utara
Menurut laporan media berbahasa Ibrani, sejumlah dampak memicu kebakaran.
Militer Israel mengatakan beberapa saat kemudian jet tempur IDF membalas serangan dengan menghantam peluncur roket di Lebanon selatan.
AS: IDF Putuskan Menyerbu Lebanon
Sumber pejabat tinggi Amerika mengatakan kalau militer Israel (IDF) telah mengambil keputusan untuk memulai perang yang lebih luas melawan Hizbullah.
Itu artinya, Israel akan mengerahkan pasukannya untuk masuk menyerbu Lebanon. Tujuan invasi ini disebutkan untuk memukul mundur para petempur gerakan perlawanan Lebanon tersebut dari garis perbatasan.
Baca juga: Wasekjen Hizbullah Ancam Israel: Perang di Lebanon akan Hasilkan Eksodus Besar-besaran Pemukim Utara
Serangan IDF dalam perang besar-besaran itu, dilaporkan juga akan menyasar fasilitas-fasiltas strategis Hizbullah di Lebanon.
"Sumber tersebut menambahkan, menurut saluran MTV Amerika: Gedung Putih sangat prihatin dengan perkembangan di kawasan," kata laporan Khaberni, Sabtu (14/9/2024).
Baca juga: Pakar Militer: Israel Kepedean Habisi Hamas Setahun Lagi, Qassam Olah Ulang 9 Ton Bom Tak Meledak
Hamas Sudah 'Selesai'
Kabar ini muncul setelah Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengklaim kalau Hamas tidak lagi memiliki kekuatan militer yang terorganisir di Jalur Gaza.
Hal ini diungkapkan Yoav Gallant kepada jurnalis asing dalam konferensi pers pada hari Selasa (10/9/2024) waktu setempat.
Di kesempatan tersebut, Gallant mengatakan bahwa fokus Pasukan Pertahanan Israel (IDF) saat ini akan dipindahkan dari Gaza ke wilayah perbatasan utara negara mereka.
Kesimpulan tersebut dibagikan Gallant setelah militer Israel menjalankan operasi militer selama 11 bulan di Gaza sejak aksi pejuang Hamas yang menyerang wilayah mereka pada 7 Oktober 2024 lalu.