Israel Siaga Tinggi, Sirene Peringatan Meraung Buntut Serangan Rudal Balistik Militan Yaman
Sirine peringatan berbunyi usai Militer Israel mengklaim sebuah rudal jarak jauh dari Yaman, berhasil menghantam area terbuka di wilayah tenggah
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Bobby Wiratama
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Minggu, pemberontak Houthi Yaman yang didukung Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Dalam keterangan resminya mereka mengatakan serangan dilakukan sebagai balasan atas tindakan Israel terhadap kota pelabuhan Al Hudaydah yang dikuasai Houthi pada bulan Juli.
Kelompok Houthi mengklaim serangan itu sebagai kemenangan bagi rakyat Palestina yang tertindas dan para pejuangnya, dan sebagai tanggapan atas pembantaian agresi Israel terhadap saudara-saudara kami di Gaza.
“Serangan sebagai balasan atas serangan Israel terhadap kota pelabuhan Al Hudaydah yang dikuasai Houthi pada bulan Juli , dan untuk memaksa musuh menghentikan agresinya terhadap rakyat Palestina," kata pemimpin Houthi Nasr Al-Din Amer kepada TV Al-Arabi.
“Ini adalah awalnya,” imbuhnya.
Sebagai informasi serangan seperti ini bukan kali pertama yang dilakukan Houthi.
Pada bulan Juli, pesawat tak berawak Houthi dilaporkan telah menembus sistem pertahanan udara Israel, menghantam sebuah gedung apartemen di Tel Aviv, satu blok dari kantor cabang Kedutaan Besar AS.
Imbas serangan tersebut satu orang dinyatakan tewas sementara 10 orang lainnya mengalami luka parah.
Tak dijelaskan mengapa serangan drone Hizbullah bisa menembus benteng pertahanan udara Israel, namun pasca insiden ini terjadi pihak berwenang telah mengerahkan kepolisian, pemadam kebakaran, dan layanan penyelamatan untuk mengamankan lokasi kejadian dan memasangi garis polisi, sebagaimana dikutip Al Mayadeen.
Tak sampai disitu, Militer Israel mengatakan patroli udara dengan jet tempur telah ditingkatkan untuk melindungi wilayah udara Israel, mengantisipasi terjadinya serangan serupa.
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)