Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rudal Fath-360 Didatangkan dari Iran Sebagai Pengganti S-300 Rusia yang Mulai Menipis

Para pendukung Ukraina di Barat mengecam langkah Iran mengekspor rudal Fath-360.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Rudal Fath-360 Didatangkan dari Iran Sebagai Pengganti S-300 Rusia yang Mulai Menipis
Fath Iran
Rudal Fath=260 buatan Iran 

 

TRIBUNNEWS.COM -- Para pendukung Ukraina di Barat mengecam langkah Iran mengekspor rudal Fath-360.

Bahkan menteri Luar Negeri Amerika Serikat dan Inggris sempat mengancam negaranya akan menghentikan larangan penembakan rudal jarak jauhnya ke wilayah Rusia bagian dalam.




Namun ancaman tersebut tidak terbukti, AS tidak menghentikan larangan tersebut, dan Ukraina tetap ttidak bisa menyerang Rusia menggunakan ridal ATCMS buatan AS dan Storm Shadow buatan Inggris.

Lalu sebenarnya apa kehebatan Fath-360 sehingga membuat Barat mencak-mencak?

Baca juga: Status Darurat di Kurks, Rusia Segera Dapat Kiriman Ratusan Rudal Fath-360 Ababil Iran, AS Geram

Fath-360 merupakan saudaranya yang memiliki jarak lebih jauh, Fateh-110. Rudal berpemandu satelit, Fath-360 dapat terbang dengan kecepatan Mach 3 saat jelajah dan melaju hingga Mach 4 pada fase akhir penerbangan.

Dengan panjang 5,1 meter dan berat 787 kg, rudal ini dipersenjatai dengan hulu ledak berdaya ledak tinggi seberat 150 kilogram.

BERITA TERKAIT

Rudal Fath-360 memiliki radius tembak yang relatif tidak tepat sekitar 30 meter dan dapat menempuh jarak sejauh 120 kilometer.

Oleksandr Kovalenko, seorang kolumnis di Information Resistance Group seperti dikutip Ukrinform mengatakan, yang paling menarik adalah, dari segi spesifikasi dan bahkan dimensi, rudal ini lebih mengingatkan pada simbiosis antara amunisi berpeluncur roket dan rudal SAM seperti 5V55.

"Dengan kata lain, Fath-360 pada dasarnya setara dengan sistem SAM S-300, dengan perbedaan bahwa rudal ini awalnya dirancang untuk serangan darat-ke-darat, tidak seperti rudal S-300 yang dikonfigurasi ulang dari peran permukaan-ke-udara menjadi peran permukaan-ke-permukaan," kata Oleksandr Kovalenko

Kovalenko mengatakan bahwa Fath-360 ditujukan untuk serangan jarak pendek.

Baca juga: 200.000 Pemukim Israel Terpaksa Hidup Berdampingan dengan Drone & Rudal Hizbullah, Pejabat Muak

Berdasarkan info yang didapatkan Oleksandr Kovalenko, Moskow awalnya kurang berminat pada Fath-360. Awalnya Kremlin mencari saudaranya yang lebih tangguh, Fateh-110 atau rudal Zolfagar. Apa yang membuat Moskow akhirnya memilih Fath-360?

"Saya pikir pengalihan rudal Fath-360 hanya menandai dimulainya aliansi rudal antara Teheran dan Moskow. Artinya, Fath-360 akan ditindaklanjuti dengan pasokan rudal jarak jauh. Kemungkinan besar, itu adalah Fateh-110 – versi Fath-360 yang lebih besar dan terbang lebih jauh, yang oleh sebagian orang disebut Iskander Iran. Fateh-110 menampung hulu ledak seberat setengah ton dan jangkauannya mencapai 300 kilometer," kata Yigal Levin, seorang perwira Pasukan Pertahanan Israel dalam komentarnya kepada Ukrinform.

Pilihan Rusia yang mendukung Fath-360 mengarah pada dua kesimpulan, lanjut Kovalenko. "Pertama, Iran memiliki berbagai rudal balistik dengan jangkauan yang lebih jauh dan hulu ledak yang jauh lebih mematikan, tetapi apa yang ditransfer ke Rusia kemungkinan merupakan modifikasi yang mewakili varian S-300 yang diperkecil, yang dirancang khusus untuk teror, bukan untuk menangani tugas-tugas tertentu, bahkan pada tingkat taktis," ujarnya.

Artinya, Teheran, karena satu dan lain alasan, sejauh ini enggan memberi lampu hijau bagi Rusia untuk mendapatkan akses ke Fateh-110, Zolfaghar, dan Dezful, kemungkinan besar untuk mengantisipasi saat Moskow siap memberikan rudal yang jauh lebih berharga daripada yang sebenarnya.

Kedua, jelasnya, apa yang menghalangi Rusia untuk terus menyerang wilayah perbatasan di Ukraina dengan rudal permukaan-ke-udara seperti S-300, seperti yang pernah dilakukannya sebelumnya? Sebaliknya, Moskow membeli varian rudal yang sudah dilucuti dari Teheran.

Hal ini mengarah pada kesimpulan yang hati-hati bahwa, saat perang skala penuh berlanjut hingga tahun ketiga, persediaan rudal S-300 Rusia telah menipis hingga ke titik di mana Rusia harus membeli tanpa terlalu berharap pada industrinya sendiri."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas