Hizbullah Mengamuk, Kiryat Shmona Dikurung Api, Sirene Meraung di Kota-Kota Utara Israel
sirene meraung tak hanya di Kiryat Shmona, tetapi juga di pemukiman sekitarnya, termasuk Beit Hillel, HaGoshrim, Tel Hai, Misgav Am, dan Kfar Gladi
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
"Produk itu bukan milik kami. Hanya saja ada merek kami di atasnya," kata Hsu kepada wartawan di kantor perusahaan di kota New Taipei, Taiwan utara, pada hari Rabu.
Alamat yang tertera untuk BAC Consulting di ibu kota Hongaria, Budapest, adalah sebuah gedung berwarna persik di jalan yang sebagian besar merupakan jalan perumahan di pinggiran kota. Nama perusahaan itu tertera di pintu kaca pada selembar kertas A4.
Seseorang di gedung itu yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengatakan BAC Consulting terdaftar di sana tetapi tidak memiliki kantor perwakilan secara fisik.
CEO BAC Consulting, Cristiana Barsony-Arcidiacono, mengatakan di profil LinkedIn-nya bahwa dia telah bekerja sebagai penasihat untuk berbagai organisasi termasuk UNESCO. Dia tidak menanggapi email dari Reuters.
Aktivitas terdaftar BAC sangat luas, mulai dari penerbitan permainan komputer hingga konsultasi TI hingga ekstraksi minyak mentah.
Sumber keamanan senior Lebanon mengidentifikasi foto model pager, AR-924. Pejuang Hizbullah telah menggunakan pager sebagai alat komunikasi berteknologi rendah dalam upaya untuk menghindari pelacakan lokasi Israel.
Sumber senior Lebanon mengatakan bahwa perangkat tersebut telah dimodifikasi oleh dinas mata-mata Israel "pada tingkat produksi." Pejabat Israel tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk berkomentar.
"Mossad menyuntikkan perangkat tertentu ke dalam perangkat yang berisi bahan peledak yang menerima kode. Sangat sulit untuk mendeteksinya dengan cara apa pun," kata sumber tersebut.
Sumber tersebut mengatakan sekitar 3.000 pager meledak ketika pesan berkode dikirimkan kepada mereka, yang secara bersamaan mengaktifkan bahan peledak.
Sumber keamanan lainnya mengatakan kepada Reuters bahwa hingga tiga gram bahan peledak disembunyikan di pager baru tersebut dan telah "tidak terdeteksi" oleh Hizbullah selama berbulan-bulan.
Dalam pidato yang disiarkan di televisi pada tanggal 13 Februari, Sekretaris Jenderal kelompok tersebut Hassan Nasrallah dengan tegas memperingatkan para pendukungnya bahwa ponsel mereka lebih berbahaya daripada mata-mata Israel, dengan mengatakan bahwa mereka harus merusaknya, menguburnya, atau menguncinya di dalam kotak besi.
Sebaliknya, Hizbullah memilih untuk mendistribusikan pager kepada para anggotanya di berbagai cabang kelompok tersebut - mulai dari pejuang hingga petugas medis yang bekerja di layanan bantuannya.