Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sergapan Al Qassam Tewaskan 4 IDF Termasuk Wanita Tentara Saat Israel Klaim 4 Batalyon Hamas Hancur

Penyergapan Hamas menewaskan empat tentara Israel; termasuk pejuang wanita pertama sejak 7 Oktober. Klaim Hamas sudah hancur hanya kebohongan Israel

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Sergapan Al Qassam Tewaskan 4 IDF Termasuk Wanita Tentara Saat Israel Klaim 4 Batalyon Hamas Hancur
rntv/tangkap layar
Empat tentara Israel yang tewas dalam sergapan Brigade Al Qassam di Rafah, Gaza Selatan, antara lain Sersan Staf Agman Naim (kedua dari kiri) menjadi korban tempur wanita pertama dalam invasi darat ke Gaza. 

Batalyon milisi tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan militer, "Dalam operasi kompleks tersebut, mujahidin al-Qassam berhasil menargetkan buldoser militer (D9) dengan peluru Yassin 105."

Baca juga: Qassam Masih Aktif, Tentara Israel Rontok di Rafah Sore Ini, 7 IDF Ambruk, 2 Kritis, 4 Luka Serius

"Begitu pasukan penyelamat (rescue) tiba, sebuah pengangkut pasukan menjadi sasaran di samping sejumlah tentara dengan peluru Yassin 105," tulis pernyataan Al Qassam dalam saluran medianya.

"Hal itu (kedatangan pasukan rescue), mengonfirmasi bahwa anggota pasukan Israel tersebut tewas dan terluka di dekat masjid Ebad al-Rahman di lingkungan Al-Geneina, sebelah timur Rafah," tambah pernyataan itu.

Batalyon Qassam dan faksi perlawanan Palestina telah menghadapi pasukan musuh Zionis selama lebih dari 11 bulan sejak dimulainya perang pemusnahan di Jalur Gaza.

Baca juga: Brigade Al Qassam Sergap Pasukan Israel di Jenin, IDF Kerahkan Lapis Baja, Buldoser, hingga Sniper

Tentara Israel (IDF) di satuan Brigade Givati ​​berdiri di atas sebuah tank di Rafah timur di Jalur Gaza selatan, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 10 Mei 2024.
Tentara Israel (IDF) di satuan Brigade Givati ​​berdiri di atas sebuah tank di Rafah timur di Jalur Gaza selatan, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 10 Mei 2024. (Kredit foto: Pasukan Pendudukan Israel)

Israel Gagal Total Meski Sudah Setahun Perang

Pakar militer dan ahli strategi asal Yordania, Nidal Abu Zaid, memberikan analisisnya terkait klaim Brigade Al Qassam yang terdokumentasi baik tersebut. 

Dia menyatakan, kalau sergapan Al Qassam menunjukkan kalau setelah 346 hari operasi militer di Gaza, tentara pendudukan Israel gagal mencapai tujuan apa pun yang ditetapkan.

Pada tataran perjuangan Hamas di bidang politik Internasional, Abu Zaid, memperkirakan kalau pemimpin biro politik Hamas, Yahya Al-Sinwar, secara tidak biasa kemungkinan akan merilis rekaman pernyataan untuk mengkonfirmasi kegagalan strategis Israel dalam Perang Gaza.

BERITA TERKAIT

Dalam komentarnya tentang perkembangan peristiwa di Gaza, Abu Zaid mengatakan penyergapan kompleks yang terjadi di Rafah, khususnya di lingkungan Al-Geneina, oleh Al Qassam memiliki arti penting.

"Penting karena terjadi 3 hari setelah pengumuman menteri pertahanan Israel, Yoav Galant yang mengklaim sudah melenyapkan sepenuhnya Brigade Rafah," katanya.

Baca juga: Pakar Militer: Israel Kepedean Habisi Hamas Setahun Lagi, Qassam Olah Ulang 9 Ton Bom Tak Meledak

Abu Zaid menambahkan, persenjataan yang digunakan Qassam, terutama rudal Al-Yassin 105, hal ini semakin memperkuat kalau simpul dan batalyon tempur Brigade Rafah Al Qassam masih memiliki kompetensi tempur yang memungkinkan mereka melanjutkan operasi militer.

Abu Zaid menambahkan, "Saya mengindikasikan beberapa hari yang lalu, sebagai jawaban atas pertanyaan tentang di mana perlawanan berada, bahwa perlawanan mengikuti metode “latensi taktis” yang menghabiskan tenaga pendudukan Israel dan menghabiskan kemampuan material dan moralnya, dan inilah yang sebenarnya terjadi dalam penyergapan kompleks di Rafah dan membuktikan kepalsuan narasi Israel,".

Tentara Israel (IDF) bergegas membawa rekan mereka yang terluka di pertempuran menuju helikopter evakuasi. Setelah sepuluh bulan menggempur Jalur Gaza, IDF belum mampu memberangus gerakan Hamas yang menjadi target dalam perang yang mereka lancarkan di wilayah kantong Palestina tersebut sejak 7 Oktober 2023.
Tentara Israel (IDF) bergegas membawa rekan mereka yang terluka di pertempuran menuju helikopter evakuasi. Setelah sepuluh bulan menggempur Jalur Gaza, IDF belum mampu memberangus gerakan Hamas yang menjadi target dalam perang yang mereka lancarkan di wilayah kantong Palestina tersebut sejak 7 Oktober 2023. (khaberni)

Tentara IDF Alami Krisis Sampai Rekrut Pengungsi Afrika 

Mengenai laporan adanya perekrutan pencari suaka Afrika oleh tentara pendudukan Israel, Abu Zaid menunjukkan kalau hal ini memperkuat hipotesis tentang terbatasnya pilihan militer yang dimiliki tentara pendudukan Israel.

Hal ini juga menunjukkan besarnya krisis kerugian yang diderita dalam hal personel.

"Juga menunjukkan ketidakmampuan IDF untuk merekrut personel militer baru  yang dapat memberikan kompensasi atas kerugian yang dideritanya di Gaza," katanya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas